TEMA BULANAN :“Pengharapan Mesianis”
TEMA MINGGUAN :“Kembalilah Kepada-Ku, Aku Akan Kembali Kepada-Mu”
Bacaan Alkitab: Maleakhi 3 : 1 – 12
ALASAN PEMILIHAN TEMA
“God never changes! He is the Alpha and Omega. Tuhan tidak pernah berubah! Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir (Wahyu 22:13).
Keyakinan iman tentang Allah ini melandasi pemahaman orang percaya bahwa tidak ada yang berubah dari setiap janji dan pemeliharaan Allah atas ciptaan-Nya. Setiap janji Allah menjadi harapan bagi semua orang. Pengharapan itu tidak hanya pada persoalan kebutuhan hidup secara jasmani melainkan juga terhadap semua peristiwa yang dialaminya. Pengharapan ini menjadikan orang percaya menanti dengan sukacita akan kedatangan Kristus kembali.
Dengan demikian orang percaya diingatkan untuk selalu mengadakan retrospeksi dan introspeksi diri sebagaimana komitmen imannya, sehingga selalu sadar untuk kembali pada motivasi yang tepat dan benar. Ketika menyadari akan kesalahan yang dilakukan oleh orang percaya seperti bertengkar, korupsi, suap, berselingkuh maka yang paling utama kembali mohon ampun atas kesalahan tersebut. Tuhan maha pengasih dan penyanyang bagi setiap orang yang mau kembali bertobat. Karena itu diperayaan minggu Adven kedua ini, kita dihentar untuk menghayati tema mingguan:‘Kembalilah kepada-Ku, Aku Akan Kembali Kepadamu’.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Maleakhi adalah kitab terakhir dalam Alkitab Perjanjian Lama. Ditulis oleh nabi yang menyebut dirinya Maleakhi yang berarti “utusanku”. Nama “Maleakhi” juga menunjukkan suatu “jabatan” sebagai utusan Tuhan. Nabi ini tampil ketika Bait Allah selesai dibangun sesudah masa pembuangan di Babilonia.
Pasca pembuangan, sisa-sisa Israel ternyata tidak kunjung melakukan pembaruan yang signifikan terhadap perilaku kehidupan mereka. Pembangunan kembali Bait Allah ternyata tidak disertai dengan pembangunan kembali moralitas kehi-dupan umat. Praktek hidup untuk membangun relasi dengan sesama manusia belum terjalin dengan baik, sebab tindakan amoral dan ketidakadilan masih merajalela. Bahkan dalam relasi dengan Allah, umat pun melupakan kasih Allah dengan hidup dalam ketidaktaatan. Peraturan dan tuntutan Allah dirasakan sebagai beban.
Keadaan ini mendorong Maleakhi untuk mengingatkan umat akan kasih Allah supaya mereka dengan sukacita setia dan taat kepada-Nya. Ia juga menubuatkan kedatangan seorang “utusan” menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat.
Meskipun banyak penafsir yang menghubungkan utusan ini dengan Yohanes Pembaptis, tetapi selalu dipahami bahwa semua terarah pada pengharapan Mesianis, akan datangnya Mesias di Israel, yang digenapi pada peristiwa kelahiran Yesus Kristus.
Kedatangan Tuhan digambarkan seperti api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu, yang menunjukkan keadaan dimana pemulihan dilakukan oleh Allah sendiri dalam proses penghakiman; tindakan memurnikan hati manusia dan membersihkan umat-Nya dari segala dosa (1 Petrus 1 : 7). Setelah proses pemulihan tersebut maka akan terjadi pemulihan bagi Yehuda dan Yerusalem yang diawali dengan pentahiran orang Lewi. Pentahiran orang Lewi dilakukan oleh Allah supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar dan menyenangkan hati Tuhan.
Inti dari pengharapan datangnya utusan Tuhan yang membawa pemulihan dan pentahiran bagi seluruh umat digambarkan sebagai berikut: segala hal yang dulunya porak poranda, secara infrastruktur maupun secara moral sosial akan mengalami pemulihan yang total. Pemulihan akan teralami mulai dari pemulihan hubungan umat dengan Tuhan. Penegasan bahwa Tuhan tidak berubah dan bani Yakub tidak akan lenyap mendorong umat untuk kembali kepada Tuhan. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam. Kata kembali (Ibr : Shuwb; to return, turn back, berbalik, datang kembali, bertobat). Umat diajak untuk kembali kepada Tuhan dengan bertobat dari dosanya, maka Tuhan akan berbelas kasihan dan memulihkan umat-Nya. Respon umat terhadap ajakan Tuhan ini dengan balik bertanya:“Dengan cara bagaimanakah kami harus kem-bali?” Pertanyaan ini mengandung pemikiran ada kemungkinan umat tidak menyadari dosa mereka atau sengaja untuk membenarkan prilaku mereka. Tanya jawab ini merupakan cara nabi mendidik umat untuk menyadari kesalahannya. Hal yang menarik adalah kembalinya umat kepada Tuhan ditandai dengan pemberian persembahan persepuluhan dan persem-bahan khusus. Jika pemberian umat tidak menyenangkan hati Tuhan, apakah mereka dapat memberi kehidupan yang terbaik kepada Tuhan?
Gagasan mengenai manusia menipu Allah harus dipahami dengan jelas bahwa orientasi tersebut terarah pada manusia yang menipu Allah bukan pada Allah yang tertipu oleh manusia. Hal tersebut sebenarnya hendak merujuk pada perbuatan umat yang tidak memberikan persembahan secara jujur dan benar. Pemberian persembahan yang tidak sesuai dengan ketetapan Allah. Perbuatan tersebut bukan hanya dilakukan oleh segelintir orang saja melainkan “seluruh bangsa” melakukan hal tersebut. Aturan tentang persembahan persepuluhan (Imamat. 27:30) diingatkan kembali. Hal ini bukanlah perintah baru. Pengulangan terhadap perintah untuk membawa persembahan persepuluhan merupakan penegasan kembali akan pentingnya membawa persembahan secara benar di hadapan Allah.
Prinsip memberi yang berlaku di tengah masyarakat yakni do ut des (Latin = aku memberi supaya engkau memberi, I give that you might give). Suatu prinsip memberi yang berlandaskan pada keinginan untuk menerima kembali sesuatu dari orang yang telah diberi. Kebiasan memberi untuk menerima, juga berlaku di tengah kehidupan masyarakat Yahudi termasuk dalam memberi persembahan. Persembahan diberikan bukan berdasarkan rasa ucapan syukur kepada Allah melainkan atas suatu keinginan atau harapan untuk menerima imbalan atau menerima sesuatu dari Allah. Karena itu diingatkan tentang pemberian persembahan yang merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah.
Perintah tentang persembahan itu disertai dengan janji Allah sendiri bahwa tingkap-tingkap langit akan dibukakan untuk mendatangkan berkat sampai berkelimpahan. Konsep dan gagasan berpikir bahwa berkat turun dari surga atau dari langit mendasari penggunaan “tingkap-tingkap langit”. Berkat yang dicurahkan tersebut tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan umat saja melainkan ada janji perlindungan Allah terhadap segala usaha yang dikerjakan umat. Dengan jaminan Allah akan menghardik wabah belalang pelahap yang menjadi momok bagi setiap orang yang telah mengusahakan tanahnya. Dengan demikian keadaan yang baik ini dipahami sebagai pemeliharaan Allah bagi umat sebagai bangsa yang diberkati, berbahagia dan menjadi negeri kesukaan.
Makna dan Implikasi Firman
- Hanya Allah yang dapat menyucikan manusia dari dosa ! Manusia tidak dapat meluputkan dirinya sendiri dari dosa yang ia lakukan. Hanya oleh kemurahan Allah maka manu-sia dapat dibersihkan dari segala dosa. Ia yang telah datang ke dunia telah menebus manusia dengan pengorbanan-Nya. Ia yang akan datang kembali akan datang untuk menghakimi manusia terhadap segala perbuatannya.
- Allah membenci ketidakadilan
Segala tindakan yang merupakan ketidakadilan dibenci oleh Allah. Penindasan terhadap orang-orang yang lemah merupakan ketimpangan yang terus berlangsung dari waktu ke waktu. Firman Tuhan memotivasi kita untuk menjunjung tinggi Hak Asasi semua orang. Atas dasar kemanusiaan kita semua terpanggil untuk memperlakukan siapa saja dengan baik, tanpa memandang status dan strata sosial. Sebagai insan yang memiliki hak asasi yang sama maka kita harus menolak dan menjauhkan tindakan-tindakan diskriminatif terhadap kelompok tertentu, melainkan bersama mem-bangun kehidupan yang harmonis bebas dari ketidakadilan. Demikian kita terus diingatkan bahwa ketidakadilan dapat berwujud dalam tindakan tidak adil terkait penggunaan keungan dan harta benda. Marilah menantikan Dia yang Adil itu dalam perilaku hidup yang adil dan benar pula.
- Inisiatif manusia untuk bertobat dan kembali kepada Allah akan mendapatkan respon yang baik dari Allah yaitu penerimaan. Allah yang Maha Kasih berkenan untuk kembali memalingkan wajah-Nya ke arah orang-orang yang berseru mencari Dia. Ada pengampunan yang disediakan bagi orang yang mencari Dia. Dalam pengharapan akan Dia yang akan datang maka berbaliklah segera kepada Allah.
- Sebagai umat yang telah menerima anugerah yang melim-pah maka sudah menjadi keharusan bagi kita untuk meng-ungkapkan syukur kita lewat pemberian persembahan. Ka-rena lewat memberi persembahan kita sedang menyaksikan kepada dunia betapa Allah telah memberkati kita.
- Dengan memberi Persembahan Persepuluhan kita tidak mendustakan segala rahmat yang Allah anugerahkan bagi kita. Tidak memberi persembahan dengan benar merupakan bentuk “korupsi”, tindakan tidak adil terhadap berkat yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Berkat selalu ada, maka selalu ada yang dapat disyukuri. Bersyukurlah selalu sambil menantikan Dia yang empunya segala sesuatu itu untuk datang kembali.
- Berkat yang melimpah dijanjikan Allah bagi semua orang yang tau mensyukuri setiap anugerah itu. Memperingati Hari Penerbangan Sipil Internasional dan Hari Transmigrasi Nasional menunjukkan bahwa berkat Allah terus dinikmati oleh bangsa ini. Ada kesukaan terjadi bagi bangsa ini, semua karena Allah yang telah membukakan tingkap-tingkap langit, dalam berbagai bentuk usaha kerja dan berbagai lini kehidupan, sehingga segala peristiwa yang baik boleh dinikmati dalam kebahagiaan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Sejauh mana kita dapat memahami tentang kedatangan Tuhan menurut Maleakhi 3:1-12
- Apa yang seharusnya kita perbuat dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan ?
- Bagaimana pendapat kita terhadap pernyataan “tidak memberi persembahan persepuluhan adalah tindakan menipu Allah atau mencuri dari Allah?”
NAS PEMBIMBING: Wahyu 2:5
POKOK-POKOK DOA
- Mengucap syukur atas berkat Tuhan
- Memiliki pengharapan pada Yesus Kristus
- Mempersiapkan diri terhadap Kedatangan Tuhan
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU ADVEN KE-2
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No.76 Kau Yang Lama Dinantikan
Ses Nas Pembimbing: Bertobatlah
Ses Hukum Tuhan: NNBT No.13 Ya Allah Bapa Ya Yesus Tuhan
Ses Pengakuan Dosa: Bukan Dengan Barang Fana
Ses Pemberitaan Anugerah Allah : NNBT No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus
Persembahan : PKJ No. 146 Bawa Persembahanmu
Nyanyian Penutup : NKB No.212 Sungguh Inginkah Engkau Lakukan
ATRIBUT:
Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu.