
Wilayah DIMALAK
Tubuh adalah bagian fisik dari makhluk hidup, termasuk manusia. Tubuh harus dirawat dan dijaga dengan baik. Ketika menjaga dan merawat tubuh dengan baik, pasti akan hidup sehat dan bugar. Memiliki tubuh yang sehat dan bugar pasti juga akan menopang dalam menjalankan aktifitas setiap hari, meningkatkan kebahagiaan, dan tentu ketika memiliki tubuh yang sehat dan bugar pasti juga akan membantu menjaga kesehatan mental. Orang Kristen harus juga menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar. Orang Kristen pun di ajak untuk hidup kudus dan menjaga agar tubuh tidak tercemar dengan dosa. Maka sebagai orang Kristen kita seharusnya bukan hanya sekedar menjaga dan merawat tubuh agar tetap sehat dan bugar, tetapi juga harus menjaga dan merawat kesuciannya, karena dengan tubuh kita Allah dapat dimuliakan.
Dalam perikop ini Paulus sedang mengutip perkataan-perkataan yang menarik dalam jemaat penerima suratnya. Dari beberapa hal tersebut tentu kita dapat pemahaman bahwa ada beberapa jemaat Korintus telah melakukan percabulan dengan para pelacur dan membenarkan tindakan mereka yang menyimpang.
Surat-surat Korintus adalah rangkaian surat yang ditulis Paulus setelah perjalanan misinya yang kedua. Secara umum surat-surat Korintus berisi hubungan pribadi antara Paulus sebagai hamba Tuhan dan jemaat di Korintus yang semula sangat akrab, kemudian diwarnai konflik yang dalam, dan kembali berdamai dalam suasana kasih yang indah. Awalanya Paulus telah menulis surat kepada jemaat Korintus, dimana surat tersebut adalah sebuah ajakan agar jemaat memisahkan diri dari orang-orang jahat, tidak bergaul dengan orang-orang jahat, yang dimaksud disini ialah musuh-musuh Paulus. Mereka mempengaruhi jemaat untuk meninggalkan ajaran Paulus yang dikatakan sesat. Tapi sayangnya surat itu hilang. Surat 1 Korintus ini merupakan jawaban Paulus terhadap surat jemaat di Korintus. Paulus menjawab semuanya secara mendetail, yang ia ringkas menjadi tiga hal yaitu iman, kasih, dan pengharapan.
Jemaat Korintus kalau dibandingkan dengan jemaat-jemaat yang lain, jemaat Korintus adalah jemaat yang dipenuhi dengan karunia-karunia yang luar biasa. Hal ini yang membuat mereka berpikir kalau mereka sudah ada di tahap spiritualitas yang penuh. Menurut Paulus, sebenarnya jemaat Korintus adalah jemaat yang masih kekanak-kanakan.
Ada sejumlah orang dalam lingkungan gereja yang melakukan seks bebas. Seorang pria dengan ibu tirinya, dan ada orang-orang yang masih menyembah dewa-dewa Yunani di kuil setempat dan tidur dengan para pelacur disana. Ada orang-orang dalam lingkungan gereja yang melakukan hal-hal tersebut dan menyebutkan kalau hal-hal tersebut tidak apa-apa. Karena ternyata menurut mereka, mereka bebas dalam Kristus, karena kasih karuia yang tidak terbatas. Tapi tentu Paulus merespon hal tersebut dan menyatakan kalau itu tidak benar. Paulus menunjukkan betapa salah pemikiran seperti ini. Pertama-tama ia menjelaskan soal kematian Yesus. Dimana Yesus mati untuk dosa-dosa, terutama tentang hubungan yang rusak itu yang telah dipulihkan. Paulus juga mengatakan soal kebangkitan Yesus, demikian juga tubuh kita akan dibangkitkan dari kematian. Kebangkitan adalah yang mutlak. Artinya bahwa jika Yesus telah menebus tubuh kita, maka apa yang kita lakukan dengan tubuh kita itu penting. Jadi kita tidak bisa berbuat seenaknya dengan tubuh kita ini. Paulus sangat tegas soal hal ini, tidak ada kompromi tentu soal hal ini.
Tentu menjadi suatu pertanyaan, mengapa jemaat Korintus berbuat demikian dan masih membenarkan perlakuan mereka tersebut? Ada yang berpendapat kalau orang-orang Kristen di Korintus adalah orang-orang yang berhikmat dan bebas melakukan apa saja. Ada juga yang berpendapat jikalau orang-orang Korintus sangat rohani dan tindakan mereka tersebut, menurut mereka tidak mempengaruhi kerohanian itu sedikitpun. Atau bisa saja jemaat Korintus salah menafsirkan soal kemerdekaan yang diajarkan oleh Paulus.
Bagi Paulus, ajaran soal kebangkitan adalah dasar dari larangan percabulan tersebut dan sebagai perintah untuk mempersembahkan tubuh bagi Tuhan. Paulus memasukkan pengajaran mengenai kebangkitan dalam perikop mengenai percabulan ini karena sangat mungkin sebagian orang Kristen di Korintus berpemahaman bahwa tubuh mereka akan dihancurkan pada akhir zaman, sehingga mereka merasa percabulan tidak berkaitan apa-apa dengan keadaan mereka pada akhir zaman. Pandangan seperti ini sangat umum dalam dunia Yunani-Romawi pada zaman Paulus. Ini adalah pandangan saat itu yang memisahkan dengan tegas roh atau jiwa dari tubuh manusia. Orang-orang pada zaman Paulus memberikan penekanan yang sangat besar pada roh daripada tubuh karena mereka berpikir bahwa roh itu kekal, sedangkan tubuh itu fana. Bagi mereka tentu tubuh itu tidak penting sebab akan musnah dihancurkan pada akhir zaman.
Mereka juga mungkin terpengaruh dengan pandangan soal akhir zaman yang sangat berlebihan. Pandangan ini, yang percaya bahwa akhir zaman sedang berlangsung saat itu, dan jemaat Korintus yang dipenuhi dengan karunia-karunia Roh, dan menurut mereka, keadaan mereka itu adalah tanda bahwa kehidupan spiritual mereka telah memasuki spiritualitas yang penuh. Akibatnya, mereka merasa bahwa tubuh itu tidak penting dan dosa percabulan tidak akan mempengaruhi keadaan rohani mereka sama sekali. Dalam menyanggah pandangan yang salah ini, Paulus menegaskan bahwa karena “Allah telah membangkitkan Tuhan Yesus secara badani,” maka “Ia akan membangkitkan kita juga secara badani”. Sebagai akibatnya, semua orang Kristen harus mempersembahkan tubuh mereka untuk Tuhan dengan tidak mencemarkan tubuh mereka dari percabulan karena tubuh mereka akan diperbarui pada saat kebangkitan nanti.
Paulus mengingatkan orang Kristen Korintus tentang sesuatu yang seharusnya mereka telah ketahui sebagai hal yang sangat mendasar dalam iman Kristen. Yang mereka seharusnya telah ketahui adalah bahwa setiap orang percaya adalah anggota Kristus karena orang percaya itu telah dipersatukan dengan Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya .Oleh sebab itu, tubuh mereka tidak bisa diambil dari tubuh Kristus dan dibuat menjadi anggota pelacur dengan menyatukan tubuh mereka dengan tubuh pelacur itu.
Paulus menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus dalam tubuh orang percaya adalah bukti bahwa tubuh adalah milik Allah. Pelanggaran seksual tidak hanya mencemarkan bait Roh Kudus tetapi juga menolak Allah yang diam di dalam bait tersebut. Selanjutnya, menurut Paulus, Roh Kudus diberikan kepada orang percaya sebagai meterai atas kepemilikan Kristus atas mereka.
Paulus menyatakan bahwa orang percaya telah lunas dibayar. Bahwa orang percaya dulu sebenarnya adalah budak dosa dan sekarang telah ditebus menjadi milik Allah . Oleh sebab itu, penebusan Kristus tidak memberikan kebebasan dalam arti orang percaya boleh bertindak semau mereka. Sebaliknya, sebagai orang yang telah ditebus mereka harus menyatakan ketaatan yang total kepada Allah. Untuk bisa taat secara total, orang Kristen harus rela melepaskan hak mereka karena mereka bukanlah milik mereka sendiri melainkan milik Allah.
Banyak orang Kristen yang berpemahaman bahwa hidup mereka telah ditebus oleh Dia, dan tentu memiliki jaminan kehidupan kekal meskipun terus berbuat dosa. Tentu pemikiran dan pemahaman seperti ini yang membuat mereka terus melakukan dosa termasuk percabulan tanpa merasa bersalah sedikitpun. Jemaat Korintus memiliki pemahaman yang demikian, sehingga mereka pikir perbuatan mereka seperti itu tidak akan mencemari kehidupan rohani mereka yang tinggi. Sebenarnya orang percaya harus hidup kudus, termasuk menjaga kekudusan tubuhnya, karena mengingat, seperti Yesus yang dibangkitkan secara badani, begitupun dengan orang percaya.
Dosa percabulan, adalah hal yang serius, dan tentu akan berdampak negatif sebagai anggota tubuh Kristus. Tubuh orang Kristen adalah anggota tubuh Kristus. Jika ada orang Kristen yang berbuat cabul dengan seorang pelacur adalah seperti anggota tubuh yang dicabut dari tubuh Yesus Kristus dan dipersatukan dengan tubuh pelacur itu. Anggota tubuh Yesus Kristus tidak dapat hidup dalam percabulan.
Tubuh orang Kristen itu telah dipersatukan dengan tubuh Kristus. Hal ini seperti hubungan antara suami dan istri. Hubungan yang sangat dekat. Hubungan yang dibangun dengan menuntut kesetiaan dari kedua pihak. Percabulan dengan pelacur tentu mengkhianati hubungan yang telah dipersatukan itu. Orang Kristen diajak untuk menyatakan kesetiaan itu secara total. Melakukan percabulan adalah bentuk pengkhianatan atas hubungan yang dipersatukan itu, dan tentu memiliki kensekuensi dosa.
Tubuh orang Kristen juga adalah bait Roh Kudus. Bait Allah adalah kudus, maka tentu orang Kristen harus menjaga kekudusan tubuhnya dengan cara tidak melakukan percabulan. Melakukan percabulan tentu melanggar kekudusan tubuh orang Kristen yang sebagai bait Roh Kudus.
Tubuh orang Kristen adalah milik Allah. Banyak orang Kristen yang berpikir perbuatan seperti itu biasa saja, mungkin karena berpikir kalau tubuh mereka adalah milik mereka sendiri, jadi terserah mau berbuat apa terhadap tubuh mereka ini. Padahal tubuh orang Kristen adalah milik Allah. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, sering menunjuk pada pembelian seorang budak. Kristus telah menebus dan membayar semuanya dengan lunas, dan telah dimerdekakan dari dosa. Tapi, bukan berarti merdeka dan bebas melakukan apa saja. Orang Kristen tentu harus mengikuti mau dan kehendak dari Tuan mereka yang baru, yang telah menebus mereka. Kehendak-Nya ialah memuliakan Allah dengan tubuh mereka.
Persembahan yang benar, yang beking snang pa Tuhan, adalah mempersembahkan tubuh kita. Tubuh yang dimaksud ialah tentu pikiran, perkataan dan perbuatan kita. mempersembahkan seluruh kehidupan kita untuk kemuliaan Allah. Gunakanlah tubuhmu untuk memuliakan dan melayani Tuhan. Kita bukanlah pemilik dari diri kita, kita juga tidak memiliki kuasa atas diri kita sendiri. Maka itu janganlah kita menggunakan diri kita sesuai dengan apa yang kita mau dan kita senangi, tapi harus sesuai dengan kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya.
Gereja harus terus menyuarakan dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Gereja pun harus bertindak dengan tegas bicara soal kesucian dan kekudusan. Sikap kompromi terhadap hal-hal yang mencemari kekudusan dan kesucian dengan alasan kebiasaan, bukanlah sikap yang bijak yang harus dilakukan. Tuhan kiranya memberkati kita semua. AMIN