Markus 2:3-4
(3) ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
(4) Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
KETIKA Agustinus masih hidup dalam perbuatan-perbuatan amoral, ibunya yang saleh meminta pertolongan seorang uskup. Kata uskup itu : “tidak mungkin seorang anak yang didoakan dengan air mata akan binasa”. Sebab banyak anak-anak diselamatkan justru karena iman orang tuanya. Setiap hari ada orang yang diselamatkan karena iman orang-orang yang mengasihinya. Mereka kita sebut orang-orang terdekat, seperti saudara, keluarga dan sahabat. Kisah tentang persahabatan yang indah terjadi dalam bagian bacaan Alkitab ini. Diceritakan dalam perikop bahwa ada seorang yang lumpuh yang dibawah kepada Yesus. Orang tersebut terbaring ditempat tidur dan di angkat oleh sahabat-sahabatnya. Cerita ini merupakan suatu gambaran yang sangat baik tentang adanya orang sakit yang disembuhkan oleh iman para sahabatnya. Kalau tidak karena iman mereka, maka orang lumpuh itu tidak akan pernah sampai kehadapan Yesus yang berkuasa menyembuhkan. Malah mungkin saja ia sudah pasrah dan mau menyerah pada nasib. Dan jadinya, ia tidak mau lagi berusaha untuk bisa sembuh.
Sobat obor, memang kita tidak boleh memaksa orang lain untuk menerima Kristus, apalagi jika hal itu bertentangan dengan kehendaknya. Yang dapat kita lakukan hanyalah menunjukkan jalan kebenaran pada tersebut. Kita tidak dapat dengan mudah mengkristenkan seseorang. Namun, kita perlu mengusahakan segala cara dan jalan untuk dapat membawa tiap orang kehadapan Kristus. Selanjutnya orang tersebutlah yang akan menentukan, apakah ia mau menjadi Kristen atau tidak. Dalam bagian bacaan ini, kita diingatkan akan artinya persahabatan sejati. Persahabatan yang baik dan sehat justru akan membawa kita semakin dekat dengan Tuhan. Sahabat-sahabat kita adalah pengingat hidup yang membuat kita kembali pada jalan yang benar. Bila kita menjadi sahabat Kristus, maka Dia akan memapukan hidup kita untuk memberi pengaruh positif bagi orang lain. Karena itu, jadilah sahabat yang menyelamatkan dan bukan menjerumuskan. Amin (MT)