SOBAT obor, apakah saudara tahu lagu ini? You betrayed me and I know that you’ll never feel sorry, for the way I hurt, yeah you’d talk to her when we were together loved you at you worst… Sebuah penggalan lagu yang berjudul Traitor, dinyanyikan oleh Olivia Rodrigo yang menceritakan tentang pengkhianatan dan kemunafikan/kepalsuan cinta orang yang dikasihi. Pada masa muda kita ini memang kita tidak pernah terlepas dari hal-hal seperti yang digambarkan dalam lagu itu tentu saja. Menyakitkan memang jika itu terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang muda. Bagi kita yang mengalaminya pasti akan membuat kita sakit hati, marah bahkan ada yang kemudian memendam akar pahit dan akhirnya menutup pintu hati untuk cinta.
Sobat obor, bacaan kita saat ini sebenarnya menggambarkan situasi yang hampir sama tentang kebobrokan serta penghianatan bangsa Israel sebagai pokok/ kebun anggur di masa lalu. Sebagai pokok/kebun anggur orang Israel gagal karena penghianatan kepada Tuhan dengan menduakan Dia. Untuk itu maka sesuatu yang telah rusak/tercemar ini kemudian dipulihkan dengan kehadiran pokok anggur yang benar/sejati, pokok anggur yang sesungguhnya yaitu dengan kehadiran Tuhan Yesus. Legitimasi sebagai pokok anggur yang sejati/sesungguhnya/benar lewat pernyataan penulis Injil Yohanes yang mengatakan bahwa kehadiran Tuhan Yesus sebagai pokok anggur karena BapaNya adalah pengusahanya. Artinya Bapa sendiri yang bukan hanya menanam dan memeliharanya tapi juga pemilik.
Sobat obor, melalui bacaan ini maka kita sebagai orang muda terajak untuk terus hidup dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang kehadiranNya membawa kebenaran yang sejati. Dalam Dia tidak ada kepalsuan, sekalipun memang di dalam dunia ini tidak dapat kita pungkiri kepalsuan semakin marajalela. Tapi tentu saja sebagai orang muda Krsiten kita tertantang untuk terus hidup benar karena kita percaya kepada Tuhan yang benar di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sekaligus juga kita sebagai orang muda termotivasi untuk tersu beriman kepada Tuhan Yesus karena Bapa menjamin kehidupan kita sebab Ia bukan hanya saja menanam, memelihara tapi juga pemilik. Ini hendak menegaskan kehidupan kita dijamin oleh Tuhan saat kita terus hidup dalam Dia. Amin. (ARMI)