SOBAT Obor, salah satu kisah nyata dalam peristiwa kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi adalah catatan harian dari Anne Frank. Keluarga Anne Frank adalah keluarga Yahudi yang selamat dalam proses pemusnahan massal kaum Yahudi pada saat itu. Adalah seorang Miep Gies yang menyelamatkan keluarga itu. Meskipun resiko hukuman yang akan diterima bila ketahuan menyembunyikan seorang Yahudi adalah berat, tapi Miep menolong menyembunyikan keluarga Frank atas dasar kemanusiaan. Ayah dari Anne Frank yang selamat dari peristiwa itu, sangat berterima kasih tentu pada penolongnya. Bayangkan juga kalau kita mengalami masa sulit dimana nyawa kita berada di ujung tanduk, dan ada seseorang penentu keselamatan kita, maka kalau kita selamat, menyerahkan hidup kita kepada penolong kita pun terasa pantas.
Demikian Paulus, ketika ia merasa bahwa semua usaha mencapai keselamatan itu tidak dapat ia gapai, maka anugerah keselamatan dari Yesus adalah jawabannya. Betapa bersyukurnya manusia yang tak layak ini, tatkala mengetahui bahwa dirinya diberi anugerah keselamatan yang cuma- cuma. Hidup yang seharusnya berakhir sia- sia, ternyata punya pengharapan hidup kekal. Maka tak ada lain respon Paulus selain mengatakan: hidupku yang sekarang bukanlah aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri- Nya untuk aku. Oh betapa indahnya iman Paulus ini. Kita pun sebagai orang percaya harus menyadari sepenuhnya bahwa hidup kita yang sekarang ini harus diserahkan bagi Kristus karena Dia telah memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita dan memberi kita kehidupan kekal nanti. Kita telah disalibkan dengan Kristus tapi bukan berarti kita mati selama- lamanya, melainkan sebaliknya kita menerima anugerah hidup kekal karena kematian Kristus itu. Bersyukurlah dan berilah hidupmu untuk kemuliaan Tuhan. Amin. (DLW).