SOBAT obor, seringkali malas mencari pekerjaan hinggap di pikiran. Setelah lulus kuliah, malas mencari pekerjaan saking asik main game atau sekedar makan-tidur santai di rumah. Malas diartikan sebagai tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu dan hilangnya motivasi diri untuk mengerjakan sesuatu. Faktor malas bisa disebabkan dari faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (orang tua yang memanjakan anak di rumah). Bagaimana dengan kita? Ketika kita mulai memiliki banyak alasan untuk menghindar dari sebuah tanggungjawab, ketika kita mulai menunda-nunda pekerjaan, ketika kita tidak disiplin dan tidak lagi bersemangat melayani pekerjaan Tuhan, maka berhati-hatilah. Mengapa demikian? Karena kita sudah mulai dan sedang dihinggapi rasa malas.
Menurut pembacaan firman Tuhan hari ini, ada kabar buruk bagi orang pemalas yaitu “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (3:10). Sesungguhnya kemalasan berkepanjangan dapat di identifikasi sebagai salah satu penyakit mental. Jika dipelihara terus-menerus dapat menghancurkan diri sendiri. Karena itu, Paulus menentang keras orang-orang yang malas. Kesuksesan dan keberhasilan di segala ranah kehidupan ternyata tidak akan pernah menghampiri mereka yang malas bekerja. Sebagai hamba Tuhan, rasul Paulus berhak mendapat penghidupan dan jemaat-jemaat yang dilayaninya. Akan tetapi, ia sendiri telah menunjukkan teladan hidup yang luar biasa dalam hal bekerja keras untuk membiayai perjalanan penginjilannya.
Tuhan Yesus tidak suka terhadap pemuda Kristen yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Malas dapat menjadi sahabat kemiskinan dan kekurangan. Kemalasan akan menjauhkan kita dari berkat-berkat Tuhan. Ada yang malas berdoa, malas beribadah, malas membaca Alkitab, malas bekerja. Lha, untuk apa kita hidup kalau semuanya malas. Pengkhotbah mengatakan, “oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah”. Kegagalan dan kehancuran seringkali berawal dari kemalasan yang menguasai diri kita. Oleh sebab itu, kita harus melatih diri untuk menjadi orang yang semangat, memotivasi diri sendiri untuk giat berusaha, bekerja. Ingat, Tuhan menyukai orang yang rajin bekerja, melimpahkan berkat-Nya kini dan sampai selama-lamanya. Amin (NAH)