SOBAT obor, pernahkah kita bertanya: apakah ada balok yang menghalangi mata saya sementara saya melihat selumbar di mata orang lain? (selumbar artinya lembaran atau serpihan kayu). Dengan
kata lain: apakah kita lebih senang melihat kesalahan orang lain daripada mengoreksi diri kita sendiri? Orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri biasanya suka mencela kesalahan orang lain. Sungguh menggelikan bila ada orang yang begitu cepat melihat kesalahan kecil dalam diri orang lain seperti selumbar di mata, sementara mereka sendiri sama sekali tidak menyadari kesalahan besar dalam diri seperti balok di dalam mata mereka. Orang yang bertugas menegur dan memperbaiki orang lain harusnya bisa selalu memastikan bahwa mereka sendiri adalah pribadi yang tanpa cacat, salah dan cela.
Apakah anda pernah menggunakan mikroskop? Mungkin kita melihat selembar daun atau mikro organisme, tapi tujuan menggunakan mikriskop adalah untuk memperlihatkan benda- benda kecil menjadi terlihat lebih besar. Lalu sebaliknya, apa pernah kita menggunakan teleskop memandang bintang. Tampaknya sesuatu yang besar menjadi dekat dan kecil. Kita seringkali begitu cepat menggunakan mikroskop untuk memperbesar kesalahan dan kelemahan orang lain sementara kita memandang dengan teleskop ketika melihat kesalahan diri sendiri. Tuhan Yesus dengan keras menegur murid-murid-Nya tenatng hal ini. Tuhan Yesus dengan tegas mempermalukan orang- orang yang suka mencari kesalahan orang tanpa mau mengoreksi diri. Tapi kenyataannya memang banyak sekali orang yang bersikap demikian. Dan bukan sedikit itu terjadi dalam pelayanan gereja. Sahabat pemuda yang perilaku hidupnya kelihatan buruk, sering kita timpakan tangga dalam kejatuhannya dengan cara kita menghakimi mereka. Bukannya berusaha merangkul dan bergaul dengan mereka, kita terkadang menjatuhkan vonis bersalah dan menjauhi mereka. Belajarlah melalui firman Tuhan ini, tidak selalu musuh kita kita vonis dengan hukuman penghakiman, karena terkadang mereka hanya butuh dirangkul agar dekat dengan kita. Amin. (DLW)