SOBAT obor, cukup banyak orang menyesali hidupnya pada masa tuanya karena waktu masih muda tidak menuruti nasihat Tuhan dan orang yang lebih tua. Dia lebih condong mengikuti kesenangan dan kemauannya sendiri. Setelah puluhan tahun kemudian, barulah ia menyesal telah berbuat sesuatu yang menyimpang. Banyak orang berkomentar menyesal kemudian tidak ada artinya lagi. Hari ini adalah hasil dari apa yang kita perbuat di masa lalu, dan itu semua berarti, apa yang anda lakukan, dengan siapa dan dimana anda hari ini akan menentukan masa depan kita nanti. Sebagai anak muda, kita harus memperhatikan hal ini dengan seksama. Jika anda ingin berhasil dalam segala apa yang kau perbuat, maka anda harus membangunnya dengan baik dari sekarang.
Tuhan mengutus kita untuk suatu misi Tuhan. Terima segala pekerjaan sebagai suatu kehormatan dari Tuhan, kerjakan dengan segenap hati untuk Tuhan. Apapun yang kita perbuat, sadarlah bahwa sesungguhnya kita sedang perbuat untuk Tuhan dan sedang melayani Tuhan. Allah ingin memakai kita untuk membuat perubahan di dunia-Nya. Dia ingin bekerja melalui kita. Yang penting bukan berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita hidup.
Dalam bacaan ini, dikatakan bahwa yang hanya bisa meniup Nafiri tersebut adalah anak-anak Iman Harun. Mereka dipilih untuk suatu pekerjaan di dalam Tuhan. Suatu tugas mulia yang dipercayakan oleh Tuhan. Tentulah kisah ini, menjadi juga kita. Apalagi alasan kita untuk tidak mclakukan pelayanan, alasan apa yang akan kita gunakan ? Dalam alkitab kita menemukan mereka yang dipakai Tuhan tetap memiliki keterbatasan. Abraham berusia tua, Musa gagap, Yeremia hilang semangat, Yunus enggan, Petrus pernah menyangkal, Tomas punya keraguan, Paulus memiliki kesehatan yang buruk, dan Timotius seorang pemalu. Beraneka ragam orang dengan status dan latar belakang yang berbeda dipakai Allah untuk melakukan pekerjaan pelayanan-Nya. Dia akan memakai kita, jika kita berhenti untuk membuat alasan untuk tidak mau terlibat dalam pelayanan. Amin