KETIKA kita masi kecil, mungkin kita bisa mengatakan bahwa kita mengasihi ibu kita. Dan sang ibu mungkin kadang-kadang tersenyum kecil sambil berkata: “ibu harap engkau akan lebih menunjukkan hal itu di dalam tingkah lakumu sehari-hari”. Demikianlah, kita juga sering kali mengaku mengasihi Allah dengan bibir kita, namun meremehkan bahkan melupakannya dengan perbuatan kita. Memang, iman tanpa perbuatan adalah suatu pertentangan, dan kasih tanpa ketaatan adalah suatu ketidakmungkinan.
Didalam bagian bacaan kita, tersirat makna bahwa hanya ada satu jalan untuk membuktikan kesungguh seseorang, yaitu melalui tindakan dan perbuatan yang nyata. Kata-kata yang baik tidak pernah bisa menggantikan perbuatan-perbuatan yang baik. Tidak ada gunanya bagi kita untuk mengatakan bahwa kita mengasihi, padahal perbuatan dan tingkah laku kita menyakiti dan menghancurkan orang tersebut. Yesus berkata: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”.
Sobat obor, ada orang-orang yang sebenarnya mengetahui Allah, mengenal Allah. Tetapi diantara mereka banyak yang tidak memuliakan Allah. Orang-orang seperti ini mengenal dan bicara banyak tentang Allah, tapi tidak hidup di dalam Allah, tidak hidup dengan Allah. Orang-orang seperti ini tahu banyak tentang kebenaran, bicara banyak tentang kebenaran, tapi tidak hidup dalan kebenaran. orang-orang seperti ini sering disebut orang Kristen yang kehilangan pamornya, kehilangan kekuatannya, kehilangan kredibilitasnya. Karena bicara selangit, tapi komitmen, perbuatan, sikapnya nol besar. Banyak sekarang orang-orang Kristen yang sukses dan pinter dalam masyarakat, tapi pengetahuan imannya nol. Atau orang-orang yang sudah belasan tahun atau puluhan tahun menjadi Kristen, tapi imannya tidak pernah bertumbuh. Masih kelas taman kanak-kanak padahal sebenarnya sudah mesti di universitas. Masih pakai sistem merajuk, padahal sudah harus tahan banting. Orang-orang seperti ini kiranya tidak nampak dari pemuda gereja yang punya integritas. Amin (MT)