SOBAT obor, hujan adalah salah satu fenomena alam yang dibutuhkan manusia dan ciptaan lainnya. Di satu sisi hujan berguna untuk menyuburkan tanah, menyegarkan tumbuhan, dan menjadi salah satu sumber air untuk menopang kebutuhan hidup manusia, hewan dan tumbuhhan. Namun di sisi lain, hujan juga bisa mendatangkan bencana bagi alam ciptaan dan manusia saat terjadi banjir dan longsor. Meskipun terjadi bencana karena hujan juga tidak lepas dari perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab lewat perilaku yang tidak terpuji seperti membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara liar dan pembangunan gedung atau rumah tanpa menyisakan daerah resapan air.
Dalam bacaan kita, Tuhan berfirman melalui Yesaya untuk menguatkan umat Yehuda, bahwa Firman yang diucapkan Tuhan melalui nabi-Nya memiliki kuasa ilahi yang diibaratkan seperti hujan yang setelah turun dari langit tidak akan kembali lagi ke langit tetapi akan segera mengairi bumi sehingga tanah menjadi subur. Meskipun dalam Alkitab, hujan juga bisa dipakai Tuhan untuk menghukum manusia seperti peristiwa air bah yang membinasakan manusia dan semua ciptaan terkecuali Nuh dan keluarga beserta hewan berpasang-pasangan yang masuk ke dalam bahtera. Yehuda yang sedang dalam keterpurukan mendapat penguatan melalui Firman Allah yang menubuatkan pembebasan mereka dari Babel dan kembali ke tanah perjanjian.
Sobat Obor, apakah Firman Tuhan sudah menjadi kebutuhan utama kita dalam hidup ini? Jika Firman diidentikan dengan hujan, ingatlah bahwa kita manusia diciptakan Tuhan dari tanah sehingga sebagaimana tanah sangat membutuhkan hujan untuk mengairinya, menyuburkannya dan membuatnya memberi hasil tanah yang baik, maka demikianpun hidup kita manusia sangat membutuhkan Firman Tuhan. Jalanilah hidup di masa muda dengan selalu mengawali hari bersama Tuhan dalam saat teduh, berdoa, membaca Alkitab dan merenungkan Firman Tuhan sehingga hidup kita senantiasa dipenuhi dengan kesejukkan, iman kita makin berakar, bertumbuh subur dan berbuah buah yang baik dalam cara hidup kita yang menjadi berkat dan teladan kendati masih muda. Marilah kita selalu rindu saat-saat menikmati Firman Tuhan seperti tanah kering yang menantikan turunnya hujan di musim kemarau. Amin. (PDW)