SOBAT obor, untuk menjadi seorang yang sukses memang harus melewati banyak rintangan dan tantangan. Keberanian menghadapi rintangan dan menantang resiko bisa menjadi pengalaman berharga. Kesuksesan tak pernah didapat dengan instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.
Dalam memberitakan Injil juga akan berhadapan dengan resiko. Memberitakan Injil selalu memperhadapkan orang pada dua pilihan. Menerima dan mengalami transformasi hidup atau menolak dan tetap dibelenggu dosa. Demikian juga, orang yang memberitakan kebenaran selalu menghadapi risiko yaitu ditolak, dibenci, bahkan dibunuh. Paulus sadar betul resiko ini, sebab memang sebelumnya dia adalah orang yang menentang dan membunuh orang percaya kepada Kristus. Selama masih hidup, resiko maut pasti akan dihadapi. Dan resiko atas maut itu dihayati Paulus sebagai bagian ikut juga dalam kehidupan Yesus yang menderita dan mati di dalam kebenaran Allah.
Sobat obor, memiliki orang yang berintegritas seperti Paulus tidaklah gampang. Ia siap menghadapi resiko dan tidak hanya mau di zona nyaman saja. Seorang pelayan yang memiliki karakter luhur dan mulia adalah pelayan Tuhan yang memiliki komitmen melayani dengan tulus. Hal ini dibutuhkan agar boleh menjadi saluran berkat Allah bagi orang lain. Gereja sedang merindukan pelayanpelayan yang mempunyai integritas diri untuk menjadi teladan dalam pengabdian dan ketaatan kepada Tuhan. Biasanya orang yang tidak bisa mengambil keputusan/ ragu-ragu disebabkan karena takut salah dan takut akan risiko yang akan terjadi akibat keputusan kita. Dalam pengambilan suatu keputusan, kita harus meminta bimbingan dari Tuhan agar keputusan kita tidak salah. Oleh sebab itu, jangan pernah ragu-ragu dalam pengambilan keputusan walaupun itu adalah keputusan besar dan membawa konsekuensi yang besar. Amin. (bfp)