SOBAT obor, keterampilan mendengarkan seharusnya mengiringi keterampilan bertanya dalam komunikasi yang efektif. Karena sebaik apa pun komunikasi terhadap seseorang tanpa diiringi dengan kemampuan mendengar maka komunikasitidak efektif.Kemampuanmendengarkansecara aktifdiartikansebagaiproses pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif. Kegiatan mendengar menuntut si pendengar menyimak apa yang dikatakan/dibacakan. Apakah seseoramg mendengarkan atau sekedar mendengar, dapat diukur dari tingkat pengetahuan (tahu) dan pemahamannya (paham).
Sobat obor, jika umat Israel menutup telinga berarti sama juga dengan mengeraskan hati serta menjauhkan diri dari berkat-Nya. Jadi segala sesuatu yang membuat Israel jauh dari Tuhan Allah adalah kutuk, demikian sebaliknya. Demikianlah juga yang ingin disampaikan oleh penulis kitab ini, bahwa tanpa ketaatan pada perjanjian Sinai maka berkat itu tidak akan ada. Karena ketidaktaatan menyebabkan terjadinya penyembahan berhala (sinkretisme), ketidakadilan, penindasan, pemerasan dan sebagainya. Sehingga semuanya itu mendatangkan kutuk bagi orang Israel. Mengapa mendengar itu adalah suatu ketrampilan rohani yang penting? Mendengar kepada Allah adalah langkah pertama dalam menurut Dia.
Sobat obor, ada banyak orang Kristen sekarang ini sangat lemah dalam mendengarkan firman. Kadang-kadang mereka baru mendengar firman 10 menit sudah mengantuk padahal untuk mendengarkan cerita-cerita pelipurlara mereka tahan sampai satu malam, misalnya orang-orang bisa tahan berjam-jam untuk online. Tapi kalau mendengar firman Tuhan, banyak dair kita yang cepat bosan atau tak bisa melepaskan gadget-nya dari genggaman tangan dan sorotan matanya. Sikap yang benar dalam mendengarkan firman Tuhan itu sangat penting. Bagaimana sikap pemuda gereja selama inisaat mendengarkan firman Tuhan? Jikakah kita tidak tertarik pada firman Tuhan, jikakah kita malas mendengarkan firman Tuhan, atau bersikap pasif dalam artian bersedia mendengarkan tetapi tidak bersedia melakukan. Jangan heran jika kerohanian kita tidak bertumbuh. Seseorang yang hanya menjadi pendengar pasif tidak akan mengalami pertumbuhan kerohanian. Marilah menjadi pendengar firman Tuhan yang aktif. Amin (bfp)