KITA dilengkapi Tuhan untuk menolong orang-orang lain dengan cara yang sama. Melalui segala pengalaman yang sukar dalam hidup ini, kita mempelajari dua hal. Pertama, kita belajar untuk mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain. Kedua, kita belajar bahwa kasih karunia Tuhan adalah cukup bagi kita. Kemudian kita dapat berkata kepada orang lain, “aku bukan hanya mengerti apa yang kamu rasakan, tapi pada saat aku mengalami pengalaman yang serupa itu, aku mendapat bahwa kasih karunia Tuhan adalah cukup bagiku. Dan apa yang Dia telah lakukan bagiku, juga dapat Dia lakukan bagimu.
Alkitab memberi janji kepastian, bahwa apa yang Allah lakukan dalam penyelamatan bangsa Israel juga berlaku bagi hidup kita. Dengan penuh keyakinan, umat meneguhkan kepercayaan bahwa Tuhan semesta alam adalah Raja yang Maha Kuat dan Maha Agung yang mengatasi sesuatu dan bersemayam di atas kerubim. Dalam perikop ini, terdapat pernyataan: “Allah menyertai kita”. Suatu pernyataan bahwa Allah yang maha kuasa akan senantiasa mendampingi hidup kita. Melalui kelahiran sang juru selamat, Allah mengajarkan kita untuk bergantung penuh pada-Nya. Karena, Dialah yang membuka jalan perdamain di mana keselamatan ada pada-Nya.
Sobat obor, semakin kita menyadari kelemahan kita, semakin kita mencari Allah dan makin bergantung kepadaNya. Oleh karena itu Rasul Paulus berkata dalam 2 Korintus 12:10, “jika aku lemah, maka aku kuat”. Semakin kita mencari Allah dan berserah kepada-Nya, Dia makin kuat mendekap kita. Dan bila Dia berada dipihak kita, siapa yang akan melawan kita? Allah yang menjadi tempat perlindungan adalah Tuhan semesta alam. Jika kita menghadapi beratnya beban pergumulan hidup, kita diajak untuk melatih otot-otot iman hingga menjadi kuat. Iman berarti mempercayai bukan saja bahwa Tuhan akan menolong kita dalam pergumulan, tapi juga bahwa Ia akan menghasilkan sesuatu yang berguna dari dirinya pada masa yang akan datang. Amin (MT)