SOBAT obor, ada cerita tentang seorang raja yang sangat kaya dan ingin tahu ketulusan hati rakyatnya untuk melakukan sesuatu. Untuk itu maka Raja ini kemudian menempatkan sebuah batu besar yang di tengah jalan. Kemudian dia bersembunyi di dekatnya untuk melihat apakah ada orang yang mencoba memindahkan batu besar itu dari jalan ataukah tidak. Maka lewatlah orang yang pertama yaitu beberapa saudagar dan abdi dalem raja. Ketika mereka berada di dekat batu besar itu maka bukannya memindahkanbatu itu, malahan mereka berjalan di sekitarnya. Sambil berucap bahwa raja mereka hanya sibuk di Istana tanpa tahu kalau ada batu yang menghalangi jalan. Demikianlah mereka menggerutu sambil berjalan dan tidak berusaha memindahkan batu itu. Kemudian lewat seorang petaniyang pulang dari kebunnya penuh dengan sayuran. Ketika dia sampai di dekat batu itu ia juga kemudian mencoba menghindarinya. Tetapi setelah melewatinya beberapa langkah kemudian ia berpikir kalau ia tidak mengangkatnya maka mungkin saja ada orang lain yang dapat terluka ketika mengendarai gerobak ataupun menaiki kuda. Akhirnya dia berbalik ke arah batu tersebut dan sambil meletakkan sayurannya memindahkan batu itu ke sisi jalan. Butuh banyak usaha tetapi dia akhirnya berhasil. Raja pun senang dengan petani itu dan kemudian memberikan hadiah kepadanya.
Sobat obor, dari kisah diatas kita diingatkan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan bukan hanya saja untuk diri kita tapi bagaimana itu dapat memberikan juga dampak bagi orang lain. Bacaan kita hari ini memperlihatkan bagaimana tindakan perempuan itu dipuji dan dibela oleh Yesus. Pada hari kemarin kita melihat bagaimana murismurid termasuk Yudas Iskariot sepertinya menyalahkannya, tetapi hari ini dikatakan sendiri oleh Yesus bahwa ia telah melakukan perbuatan (Yun. ergasato dari ergazomai, menghasilkan) yang baik (Yun. kalon dari kalos, baik dalam pengertian moral) kepadaNya. Alasan Yesus tentu saja bukan untuk mengatakan tidak usah menolong orang miskin tetapi juga untuk mengingatkan bahwa tindakan perempuan ini adalah juga wujud kasih dan penghormatan terhadap diriNya menjelang kematianNya. Ayat 12 mengatakan pencurahan minyak ke tubuh Yesus adalah suatu tindakan persiapan untuk penguburan-Nya.
Sobat obor, sebagai orang muda kita semua harus terus berusaha menghadirkan dan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik dalam kehidupan ini karena keselamatan telah dianugerahkan Tuhan kepada kita lewat kematiannya yang sangat mahal harganya. Jangan ragu selama kita benar, teruslah berjuang menghadirkan kebenaran dalam kehidupan yang Tuhan beri bagi kita. Lakukanlah yang terbaik untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Amin. (ARMI)