SOBAT obor, dalam ilmu ekonomi kita mengenal istilah dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya maka kita harus mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam hal ini maka dapat dikatakan jangan sampai merugi tapi harus mendapatkan keuntungan dari setiap usaha atau bisnis yang dikelola. Sehubungan dengan prinsip ekonomi itu maka dalam kehidupan dikenal juga falsafah hidup yang mengatur manusia yakni jangan sampai besar pasak daripada tiang. Semuanya itu untuk mengingatkan manusia agar dapat merencanakan segala sesuatu yang menyangkut dengan ekonomi dalam kehidupan supaya tidak mengalami kegagalan, kemalangan atau kerugian. Tetapi dari prinsipprinsip di atas terkadang kemudian membuat banyak orang bukan lagi berbicara tentang ekonomi tidak mau rugi tapi lebih kepada tidak mau lagi berbagi dengan orang lain, sehingga kehilangan kepekaan untuk merasakan penderitaan orang lain.
Sobat obor, murid-murid (Injil Yohanes menyebutnya Yudas Iskariot) dalam teks mengalami kegusaran (Yun. eganaktesan, jengkel/marah) atas apa yang dilakukan oleh Maria dengan minyak narwastunya. Mengapa murid-murid terutama Yudas Iskariot marah? Tentu saja sebagai seorang yang jeli dalam soal hitung menghitung maka menurutnya tindakan Maria adalah suatu kerugian/ pemborosan dibandingkan jika dengan mempergunakan uang itu untuk membeli minyak narwastu dan kemudian diberikan (Yun. dothenai, dibagikan) kepada orang miskin. Terlihat apa yang diucapkan Yudas ada benarnya, tetapi benarkah demikian? Tentu saja tidak karena sebenarnya Yudas lebih melihat jumlah uangnya daripada manfaatnya. Perhatian Yudas hanyalah kamuflase untuk mendapatkan keuntungan riil dari uang Maria. Membagikannya kepada orang miskin hanyalah sebuah trik untuk menunjukkan Yudas peduli pada mereka. Bukankah kita tahu bersama bahwa Yudas menjual Yesus? Oleh karenanya perkataan Yudas tidaklah tulus hal itu dapat kita lihat dalam pembacaan besok hari di ayat selanjutnya ketika Yesus menjawab murid-muridnya yang gusar itu.
Sobat obor, hiduplah tulus dan murni jangan penuh dengan intrik dan kebusukan untuk mewujudkan sesuatu yang kita harapkan demi mendapatkan keuntungan di masa muda ini. Belajar dari bacaan hari ini, kita dimotivasi menjauhi perilaku Yudas yang terlihat benar tapi sebenarnya keliru, tidak tepat dan salah. Amin. (ARMI)