SEJATINYA, Allah Bapa menghendaki dan menetapkan Dia menjadi pengantara antara Allah dan manusia sejak semula. Keesaan Allah Bapa dan Dia, Yesus Kristus Anak Tunggal Allah, Mesias dan Juru Selamat kita, sudah menjadikan-Nya pengantara antara kita dan Allah. 1 Timotius 2:5-6 karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Dan telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. Dengan sangat jelas, ayat Firman Tuhan ini mengatakan bahwa Dia, Yesus Kristus Anak Allah Bapa, sudah menyerahkan diri-Nya disalib, mati, dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Semua pengorbanan itu dilakukanNya dengan setia untuk menebus dan menyelamat kita dan semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Itulah kesaksian yang sangat luar biasa pada waktu yang sudah dikehendaki, direncanakan dan ditentukan-Nya sejak semula.
Sobat obor, kabar baik inilah yang disaksikan oleh Paulus. Bahkan Paulus rela melepaskan kenyaman yang dia miliki demi memberitakan kabar baik itu kepada banyak orang. Kesaksian itu yang diwariskan kepada Timotius untuk juga diberitakan supaya lebih banyak orang yang mendengar kabar baik itu kemudian menjadi percaya. Paulus bersusah payah, rela menderita semua itu dilakukan dengan iman dan kebenaran. Paulus mampu mempertanggung jawabkan pekerjaan pelayanan yang dia lakukan. Paulus melakukan pekerjaan pelayanannya sesuai dengan kehendak Allah dan bukan untuk kemuliaan diri tapi untuk kemuliaan Allah. Pelayanan yang dilakukannya bukan untuk mencari keuntungan, kemuliaan pribadi tapi semata-mata untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Sobat obor, keyakinan ini telah kita miliki; kita mengimani bahwa Allah Esa; Kristus Yesus menjadi pengantara antara Allah dan manusia; Allah menderita dan mati untuk kita. Bacaan ini mendorong kita mewujudkan keyakinan itu dalam ucapan, sikap dan tindakan kita. Amin (fpk)