SOBAT obor, kalau boleh dibahasakan dengan pernyataan baru sesuai konteks kita maka perkataan Yesus ini bisa menjadi: “Jika anda memulai dengan fondasi yang buruk, anda pasti akan menyimpang dari jalur;
tirulah orang Farisi yang munafik; dan anda akan menjadi munafik pula, tetapi jika anda berusaha untuk mencontoh hidup anda seperti Kristus, maka anda akan menjadi lebih seperti Dia, meskipun tidak akan pernah lebih besar dari Dia”. Tuhan Yesus sementara menegur sistem keagaamaan waktu itu yang munafik. Para murid saat itu yang berguru kepada rabi tidak bisa menjadi dirinya sendiri, tidak seperti sistim pendidikan kita saat ini yang memberi keleluasaan bagi murid untuk mengembangkan diri. Tidak harus sama dengan gurunya. Otoritas seorang rabi Yahudi kala itu membuat seorang murid harus menirunya sedekat mungkin. Seorang murid mungkin mengembangkan ajaran rabinya, tapi pengembangan itu sepenuhnya tetap berasal dari ajaran sang rabi.
Sayangnya, para rabi Yahudi mengajarkan yang salah kepada murid-muridnya. Dan lebih parah lagi, mereka menganggap diri benar dan dipanuti oleh umat. Maka hancurlah umat Allah yang dibanggakan itu. Seperti perkataan Yesus sebelumnya, mereka bagaikan orang buta yang dituntun pula oleh orang buta maka mereka kompak jatuh dalam lubang bersama. Para murid harus menjadi murid Yesus sekarang. Tapi menjadi pengikut Kristus tidak dapat mengharapkan perlakuan lebih baik di dunia dari pada yang diterima guru mereka. Janganlah sekali-kali mereka menjanjikan kehormatan dan kesenangan dunia kepada diri sendiri, lebih dari yang diterima Kristus. Sebaliknya, barang siapa mau menjadi murid yang sempurna, matang biarlah ini menjadi seperti gurunya: mati terhadap dunia dan segala sesuatu di dalamnya, sama seperti gurunya. Biarlah ia menjalani hidup penuh kerja keras dan penyangkalan diri seperti Gurunya, dan menjadikan dirinya pelayan bagi yang lain. Amin. (DLW)