RASA aman tidak dapat dibeli dengan uang. Seseorang yang menginginkan rasa aman, hanya dapat menikmatinya didalam Tuhan. Mencari perlindungan dalam kekuasaan dan kejayaan sifatnya hanya sementara. Sebaliknya, mencari perlindungan dan rasa aman didalam Tuhan, itu kekal adanya. Karena itu kita patut bertanya: “adakah perlindungan abadi selain kepada Tuhan? Firman mengingatkan : “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepadanya tidak akan dipermalukan”. Tuhan, la telah menyediakan rasa aman itu, sehingga setiap orang yang percaya kepadanya tidak akan gelisah. Mereka tidak akan dipermalukan, karena kepada mereka diletakkan batu penjuru.
Namun, batu penjuru yang mahal dan berharga itu, malah ditolak dan diabaikan banyak orang. Batu penjuru yang dibuang oleh tukang bangunan adalah penggambaran Yesus yang ditolak oleh ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi dan bangsa-Nya sendiri. Orang Yahudi menyalibkan Yesus. Padahal Petrus menulis bahwa Yesus adalah “Batu Yang Hidup”. Batu yang telah mereka buang adalah sebauh “batu penjuru” yang mahal, dan siapa yang peracaya kepadanya tidak akan dipermalukan. Sebab, kepada Yesuslah karya keselamatan Allah tergenapi. Keselamatan tidak ada didalam siapapun selain didalam Dia. Di dalam Yesus terdapat dasar bangungan kerajaan Allah yang kuat dan kokoh.
Sobat obor, Yesus dapat menjadi batu sandungan bagi mereka yang tidak mau percaya. Dan Yesus akan menjadi “Batu Penjuru” bagi setiap mereka yang percaya. Kepada kita diperhadapkan pilihan antara batu penjuru dan batu sandungan. Bagi kita yang menerima-Nya, Yesus akan menjadi tempat kudus dan keselamatan. Namun, bagi mereka yang menolak-Nya, la akan menjadi seorang hakim yang menghukum. Intinya, Allah telah menawarkan keselamatan bagi kita dalam diri Yesus Kristus. Sehingga kita patut menjadikan Yesus sebagai batu penjuru yang menjadi dasar bangunan kita sebagai pesrekutuan gereja Tuhan.Amin (MT)