SOBAT obor, ada ungkapan yang berkata berlian berharga sangat mahal karena proses, maka teruslah berproses agar kita menjadi bernilai. Sebab orang sukses paham tentang proses, orang gagal lebih banyak protes. Dari dua ungkapan di atas maka kita sebagai orang muda tentu saja memahami apa artinya sebuah proses dalam kehidupan. Tidak ada keberhasilan tanpa suatu proses dalam mencapainya. Untuk itu tidaklah mudah meraih setiap harapan dalam kehidupan sebab pasti memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan apa yang kita bahasakan sebagai proses hidup. Kita semua tahu bersama segala sesuatu yang ada di dunia ini semuanya melewati proses. Walaupun memang kita menyadari ada proses yang terjadi secara instan lewat jalan pintas dan jalan belakang. Toh akhirnya semuanya pasti teruji lewat waktu yang berjalan mana yang benar-benar melewati proses yang benar dan mana yang tidak.
Sobat obor, Tuhan menuntun umat pilihanNya yakni bangsa Israel melewati sjuatu proses yang tidak instan, karena melewati proses yang panjang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan untuk ada di puncak kejayaannya sampai saat ini. Kita membaca dalam bacaan hari ini bahwa mereka bukan hanya berada di padang gurun tetapi juga harus berhadapan dengan bahaya. Dikatakan dalam bacaan hari ini bahaya itu adalah ular-ular yang ganas serta kalajengking. Belum lagi ditambah dengan tanah yang gersang (Ibr. tsimmaon, tandus) dan ketidakadaan air serta memakan makanan yang sama sekali tidak dikenal oleh mereka bahkan oleh nenek moyang mereka. Proses yang dilakukan Tuhan ini tentu saja mempunyai tujuan bagi bangsa pilihan-Nya. Alkitab mencatat di ayat 16 agar supaya mereka merendahkan hati dan menerima kebaikan Tuhan. Suatu proses yang tidak dapat dikatakan mudah tapi malah sebaliknya proses yang berat.
Sobat obor, hari ini kita sebagai orang muda terpanggil dalam kehidupan iman yang kita jalani untuk terus percaya atas semua rancangan Tuhan dalam kehidupan ini. Sekalipun memang terkadang kita menghadapi suatu proses yang tidak ringan dan mudah. Suatu proses yang berat seperti berada dalam bahaya ‘ular dan kalajengking’ masa kini yang siap menggigit kita. Bahkan terkadang kita merasakan proses yang dialami seperti kita berada di padang gurun yang tandus/gersang/kering istilah kita tidak ‘basah’. Ingatlah itu semua Tuhan ijinkan terjadi agar supaya kita merendahkan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan diri kita sendiri. Yakinlah pada suatu waktu setelah kita melewati proses ini maka kita pasti menikmati kebaikan Tuhan dalam hidup di masa muda ini. Amin. (ARMI)