SOBAT obor, pernakah kalian berkunjung ke suatu tempat saat musim buah-buahan. Bagaimana perasaan saudara melihat pohon-pohon berbuah lebat. Apalagi sudah saatnya panen, pasti saudara ingin cepat-
cepat mencicipinya. Tetapi, adakah terlihat diantara banyaknya pohon yang berbuah terdapat pohon yang kering dan hampir mati. Pasti tidak enak untuk dipandang, karena yang menyenangkan itu adalah melihat pohon yang bertumbuh subur dan berbuah dari pada melihat pohon yang kering. Pohon yang subur dan berbuah lebat tentunya mendapat perawatan yang baik. Perawatan yang baik itu berupa pemberian pupuk dan memusnahkan segala bentuk gangguan berupa hama ataupun gulma yang dapat menghambat pertumbuhan pohon. Atau pernahkah terlihat oleh kita pohon yang berbuah tapi kemudian patah dahannya, maka yang terjadi adalah buah yang menempel akan membusuk atau menjadi rusak dan tidak dapat dimakan.
Sobat obor, pesan firman Tuhan hari ini menjelaskan tentang bagaimana kehidupan kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Digambarkan bahwa Tuhanlah pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya. Jika kita sebagai ranting, terus melekat pada batang anggur maka kita akan tetap hidup bahkan dapat menghasilkan buah. Sebab dari batang akan dialirkan semua kebutuhan pohon itu yang diambil dari tanah melalui akar, yang kemudian disebarkan keseluruh tubuh pohon itu. Adalah hal yang memprihatikan jika ranting yang seharusnya menghasilkan buah, tetapi kemudian terpisah dari batangnya maka tentulah ia akan mati karena tikdak ada lagi asupan makanan baginya. Sedangkan ranting yang tetap melekat di batang kepadanya ada kehidupan dan pastikan berbuah lebat.
Sobat obor, dari bacaan kita saat ini. Pelajaran penting bagi kita sekalian adalah Tuhanlah kekuatan dan kepadanya ada kehidupan. Hidup yang melekat kepada Tuhan selalu terpelihara. Ada pemeliharaan, tidak terbiarkan dan selalu tertuntun untuk menghasilkan hal-hal yang baik dan benar sebagai buah dari kehidupan. Sedangkan jika kita terpisah atau menjauh dari Tuhan, maka yang terjadi adalah kehidupan yang tidak terarah tanpa tujuan dan pada akhirnya kegagalan. Siapakah yang menghendaki kegagalan. Semua orang ingin berhasil atau dapat dikatan berbuah bagi kehidupan ini. Karena itu, jangan berusaha untuk menjauh atau meninggalkan Tuhan. Sebab tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa. Amin. (ARMI)