SHALOM sobat obor. Indonesia memang rawan bencana. Sebagian besar wilayah Indonesia bahkan berisiko tinggi mengalami bencana alam. Indonesia diketahui berada dalam jalur Ring of Fire. Indonesia berdiri di atas tiga lempeng Bumi. Ini membuatnya memiliki kondisi alam yang kompleks. Pertemuan tiga lempeng itu menghasilkan dua sisi bagi Indonesia. Di satu sisi Indonesia berlimpah berkah sumber daya alam, mulai mineral logam sampai panas Bumi. Namun sisi lainnya, tiga lempeng Bumi membuat Indonesia menjadi area `merah’, rawan bencana alam mulai dari gempa Bumi serta tsunami sampai letusan gunung berapi. Potensi bencana alam di Indonesia tersebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan adakah Sistem Peringatan Dini sebelum bencana terjadi? Melalui badan yang dibentuk pemerintah yaitu BNPB maka Penyebarluasan peringatan dini menekankan langkah-langkah kesiapsiagaan yang disesuaikan dengan peningkatan status potensi ancaman bencana. Sistem peringatan dini bencana disebarkan melalui beberapa media, antara lain: surat resmi ,jejaring sosial atau WAG (whatsapp group), pemasangan alat peringatan dini seperti sirine, kentongan, pengeras suara, pemasangan rambu-rambu daerah rawan bencana, akun sosial media, website. Sirene itu merupakan salah satu perangkat pendukung dalam peringatan dini datangnya tsunami di daerah. Diharapkan melalui sarana ini dapat memberikan rasa aman dan peringatan evakuasi kepada masyarakat yang berada di pesisir Pantai.
Sobat obor yang diberkati Tuhan, sebagaimana dalam menghadapii hencana„ kita disiapkan suatu sistem yang bisa jadi tanda bagi akan hadiimya hencana. Begitu juga dalam perjalanan umat Tuhan tidak lepas dari penyertaan Tuhan. Perhatikanlah bagaimana Tuhan mengatur dan mengendallikan umat-Nya. Sebelumnya Tuhan memberikan tiang awan untuk menjadi petunjuk hagii bangsa Israel dalam perjalanan mereka. Dan dalam bagian ini, Tuhan ju menetapkan perlengkapan yang harus mereka miliki dalam perjalanan mereka„ yakmi dua buah nafiri perak. Nafiri adalah sebuah alat tiup berbentuk sepert trempet yang berfungsi untuk memberikan perintah kepada umat: kapan harus herkumpuil atau berangkat daritempat mereka berkemah. Dalam suasana peran peniupan nafiri berguna untuk menentukan posisi mereka dan menjadi panggilan bagi umat a r mempersenjatai diri. Juga akan mengingatkan umat untuk meminta pertollongan Allah, agar la melepaskan mereka dari tangan musuh. Tidak hanya dallam soal perang tapi juga dallam hal peribadatan yaitu dalam mernpersembahlium korban bakaran dan keselamatan, nafiri harus ditiup untuk mengingatkan Tuhan akan keberadaan mereka. Bangsa Israel sudah sangat mengenal maksud peniupan nafiri, sehingga mereka otomatis berespons untuk bertindak melakulkan apa yang sedang diperintahkan. Peniupan nafiri juga merupakan tanda seruan mereka di hadapan Tuhan. Hal ini ditunjukkan melaVui perkataan “diingat di hadapan Allahmu” (10:10) yang menunjukkan bahwa Tuhan akan menyelamatkan umatNya. Nafiri menjadi pertanda/peringatan “sirene” dari tuntunan Allah yang menyertai dan mengatur perjalanan umat-Nya.
Sobat obor, Tuhan tidak ingin umat-Nya binasa. Karena itu„ dengan berbagai cara, Tuhan memberikan peringatan kepada umat- Nya. la memperingatkan umat-Nya supaya mereka berada di jalan yang benar. Dia selalu bersama kita, membimbing kita dan melindungi kita di sepanjang jalan. Namun, ada kalanya Tuhan mengirimkan peringatan kepada kita, untuk mengingatkan kita akan potensi bahaya atau untuk memperbaiki jalan kita. Peringatan ini dapat mengambil dalam berbagai bentuk, dan penting bagi kita untuk mengenalinya dan menangcapinya. Terkadang kesibukan dan urusan dunia membuat kita tidak peka terhadap “sirene” dari Tuhan. Saat kita sedang menghadapi keputusan yang sullit, situasi yang menantang, atau pergumulan hidup sehari-hari, Tuhan selalu bersama kita„ dan Dia selalu berbicara kepada kita. Sewaktu kita berusaha untuk mengikuti Dia, semoga kita terbuka terhadap peringatan-Nya dan cepat tanggap dengan kerendahan hati dan kepatuhan pada apa yang menjadi maksud-Nya. Amin.(bfp)