Penulis : Pdt. Prisca Dewi Walukouw, S.Teol
SOBAT obor, air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan kandungan air dalam tubuh manusia bisa mencapai 70 persen banyaknya. Karena itu, manusia sangat membutuhkan asupan air bagi tubuhnya, apa lagi jika tubuh terasa letih dan cuaca terasa panas terik, manusia pasti lebih cepat merasa haus dan membutuhkan air untuk diminum agar bisa memuaskan dahaga dan memulihkan tubuh yang letih. Kisah percakapan Yesus dengan perempuan Samaria dalam bacaan Alkitab kita di saat inipun menunjukkan kebutuhan manusia akan air tetapi bukan hanya tentang air biasa untuk memenuhi kebutuhan jasmani melainkan terlebih untuk memenuhi kebutuhan rohani itulah “Air Hidup”.
Bacaan kita menampilkan saat Yesus hendak meninggalkan Yudea menuju Galilea, maka Yesus harus melintasi daerah Samaria, secara geografis Samaria diapit oleh Galilea di Utara dan Yudea di Selatan, sehingga dari Yudea ke Galilea pasti akan melintasi daerah Samaria begitupun sebaliknya. Orang Yahudi tidak mau melintasi Samaria, bahkan dengan sengaja mereka memilih jalur berputar untuk ke Galilea atau ke Yudea, kendati harus menempuh jarak yang lebih jauh, karena bagi mereka daerah Samaria adalah daerah yang cemar dan orang-orang samaria dipandang rendah sehingga tidak layak bergaul dengan mereka. Namun Yesus melintasi Samaria bukan sekedar karena jarak ke Galilea lebih dekat tetapi terlebih karena rencana Allah harus terjadi di Samaria khususnya di sebuah kota yang bernama Sikhar. Rencana Allah itupun tergenapi melalui seorang perempuan Samaria di pinggir sumur Yakub. Dari sisi kemanusiaanNya, Yesus memang merasa letih sehingga butuh istirahat di situ, tetapi dari sisi keilahian-Nya Yesus tahu perempuan itu akan datang. Maka ketika perjumpaan mereka terjadi, Yesus melakukan penginjilan pribadi kepada perempuan ini. Yesus sungguh tahu siapa perempuan ini, yakni ia adalah seorang pelacur, disisihkan lingkungannya, dan memiliki hubungan pribadi yang rumit, Meski awalnya perempuan ini hendak menghindar bahkan terlihat belum mengerti tetapi Yesuspun dengan sabar menjelaskan kepada perempuan ini tentang karunia Allah dan menyatakan diri-Nya sebagai pemberi Air Hidup. Yesus menjamin bahwa air yang Ia berikan bukan sekedar air minum biasa yang akan membuat orang haus lagi, tetapi air yang Yesus berikan akan memberi kepuasan untuk selama-lamanya. Pembicaraan merekapun diakhiri ketika Yesus mengajak perempuan itu untuk percaya kepadaNya bahkan Yesus menyatakan diri sebagai Mesias. Perempuan inipun percaya, bahkan ia pergi ke kota untuk bersaksi tentang Yesus, sehingga banyak orang di kota itu menjadi percaya. Perempuan Samaria inipun diubahkan dari pelacur menjadi penginjil karena ia telah menikmati Air Kehidupan yang memulihkan hidupnya.
Sobat obor, sebagai pemuda-pemudi Kristen, konteks kita tentu berbeda dengan perempuan Samaria yang sama sekali tidak mengenal Yesus Sang Air Hidup, kita telah mengenal Yesus dan telah menikmati Air Kehidupan yang memulihkan itu. Oleh sebabitukitadiingatkanuntukselalupercayapadarencanaAllahyangmendatangkan kebaikan bagi kita, siapapun kita, apapun pergumulan kita, bagaimanapun hidup kita, kita berharga dimata Tuhan, sehingga Ia berikan hidupnya dan rela mati untuk menyelamatkan kita. Karena itu sebagai orang yang telah menerima karunia keselamatan, mari jangan sia-siakan pengorbanan Yesus dengan terus menerus hidup dalam tabiat dosa, tetapi tinggalkanlah dosamu dan berubahlah oleh pembaharuan budi, nampakkanlah cara hidup orang yang telah menikmati Air Hidup, tidak lagi haus dengan hal-hal dunia karena jiwa dan roh kita telah dipuaskan oleh Yesus, bahkan dalam hati kita telah Yesus berikan mata air yang akan memancarkan aliran-aliran air hidup kepada sesama, artinya kita diberkati untuk menjadi berkat dengan cara mampu menampakkan buah-buah Roh, dalam tindakan nyata kita mau menolong sesama, membawa damai, menjadi penyejuk, dan menghargai sesama di manapun kita berada demikianlah kita telah bersaksi tentang Yesus Kristus dan bukan tidak mungkin melalui kesaksian hidup kita, ada perempuan-perempuan Samaria di masa kini yang diselamatkan, mungkin itu saudara kita, atau mungkin itu teman kampus kita, teman kerja, teman kosan, tetangga atau sekedar orang asing yang kita jumpai di jalan, yang hidupnya masih dalam kegelapan, terikat dosa, merasa dirinya tidak berarti terlebih ia mengalami kehausan jiwa karena kekeringan rohani. Bagikanlah Air Hidup yang akan menyegarkan roh dan jiwa kita, sehingga kita tidak haus lagi. Bersaksilah kepadanya dengan penuh kasih dan kerendahan hati, meneladani cara Yesus saat menginjili perempuan Samaria sehingga ia beroleh pemulihan dan keselamatan didalam Yesus. Jadi, mulai sekarang hai Sobat obor, jadilah agen-agen Air Kehidupan. Terpujilah Kristus! Amin.