Penulis : Pdt. Stefanus Ferli Mawitjere, M. Th
TINGGAL menghitung jam kita akan ada dalam perayaan hari kelahiran Yesus Kristus. Perayaan ini tak dapat dipisahkan dengan filosofi Lilin. Lilin yang menerangi kegelapan menjadi simbol tentang kasih dan pengorbanan Yesus Kristus bagi umat manusia. Sepanjang minggu ini kita merenungkan Injil Yohanes 1:1-18. Kitab ini memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas. Kristologi yang disajikan di Injil Yohanes adalah Kristologi fungsionalis (fungsinya) bukan ontologis (siapa Yesus, identitasnya, dsb). Oleh karena itu dalam Kitab Injil Yohanes banyak berisi pengajaran soal keilahian Yesus Kristus bahkan close relation antara Bapa dan Anak.
Salah satu doktrin penting yaitu perikop yang kita renungkan saat ini. Logos adalah sebutan dalam bahasa Yunani artinya firman. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan logos yaitu YESUS KRISTUS. Jadi, satu makna penting yang hendak ditekankan dari ayat 1 : Firman/Logos Itu Adalah Allah = Yesus Itu Adalah Allah. Logos yang dimaksud dalam Yohanes 1:1 tersebut adalah Logos yang dipakai untuk menekankan kekekalan dan keilahian Kristus. Ia sudah ada sebelum inkarnasi (1:14), bahkan sudah ada sebelum penciptaan (1:3).
Kekekalan Yesus didasari oleh kalimat “pada mulanya” (Bhs Yunani arche) menunjuk pada periode ilahi sebelum masa penciptaan. Keilahian Yesus Kristus semakin ditegaskan dengan adanya kalimat di ayat 4 yang menjelaskan bahwa Ia bukan hanya Allah yang benar melainkan juga Allah yang hidup. Segala makhluk yang hidup diciptakan oleh Dia. Bahkan kehadiran Yesus menjadi terang bagi kegelapan memberi makna bahwa Kristus adalah terang dunia. Ini mengingatkan kita soal perkataan Yesus di Yoh 8:12 …..Akulah terang dunia. Ini merupakan salah 1 dari 7 ungkapan khas Akulah/Aku Adalah (Ego Eimi) di dalam kitab Yohanes 6:35, 8:12, 10:9, 10:11 dan 14, 11:25, 14:6, 15:1,5.
Sobat obor, Firman sepanjang ini memiliki pengajaran doktrin yang sangat berharga bagi kita generasi muda. Secara khusus memang berbicara soal keilahian dan kekekalan Kristus, tapi juga memiliki kaitan erat dengan doktrin Tritunggal. Ajaran gereja reformasi soal Tritunggal adalah ajaran sudah final yaitu “1 Hakikat 3 Pribadi” dengan dasar alkitab yang jelas, salah satu Pribadi Allah yaitu dalam perikop ini yang menekankan Logos/Firman itu adalah Allah. Itulah salah satu penekanan penting dalam Kitab Yohanes (Yoh 20:31). Doktrin Allah Tritunggal percaya kepada Allah yang Esa mempunyai Tiga Pribadi. Tiga pribadi ini mempunyai sifat dasar atau esensi (Yunani: Ousia, Inggris: Substance) yang sama yaitu Allah. Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah.
Sobat obor, kehadiran Yesus adalah gambaran kasih Allah yang begitu luar biasa. Tapi dalam realita yang ditemui, ada orang-orang yang tidak mau menerima kehadiran Kristus (1:10-11). Tidak mau menerima Kristus berarti tidak memiliki Kristus, dan tidak memiliki Kristus berarti tidak memiliki hidup, karena dalam perikop ini jelas mengatakan bahwa dalam Dia ada hidup. Oleh karena itu, firman di sepanjang minggu ini memotivasi kita semua, jika ingin menikmati hidup yang sungguh-sunguh hidup maka hiduplah di dalam Kristus.
Sobat obor, dari bagian firman ini kita juga dapat belajar Kristus adalah terang yang sesungguhnya bagi dunia yang penuh dengan kegelapan. Ketika Kristus menerangi kehidupan kita, maka kita juga harus terus bersaksi bahwa Yesus adalah terang dunia, supaya semakin banyak orang di dunia ini yang hidup dalam terang Kristus. Dalam momen pemasangan lilin di ibadah menyambut natal, ketika ada terang dari lilin yang utama, maka lilin-lilin lain juga menikmati terang itu, dan secara terus menerus sampai semakin banyak lilin yang menjadi terang. Karena itu, hiduplah di dalam terang Kristus, karena Dia adalah terang yang sejati. Semakin dekat dengan Kristus semakin terang hidup kita, tapi semakin jauh dari Kristus semakin gelap hidup kita. AMIN (SFM)