SOBAT obor, baru saja kita lewati musim kemarau yang hampir dua bulan sangat mencekam. Sumber-sumber air mulai kering, sehingga petani kesulitan untuk menyiram tanaman membuat hasil pertanian melonjak naik dan harga bahan makanan menjadi mahal. Situasi seperti ini bagi kelompok orang muda tentu bukan masalah. Sebab yang mengurus logistik atau kebutuhan makan minum dalam keluarga adalah orangtua. Apakah harga bahan pokok itu naik atau turun bukan urusan kita, kata orang muda “torang pe tahu makang”, “mo mahal deng murah, itu urusan orangtua”. Perilaku atau tindakan seperti itu adalah sikap yang tidak tahu bersyukur dengan apa yang TUHAN Allah berikan dalam hidup ini. Dalam bagian ini yaitu Mazmur 104 ayat 9-12, kita melihat bagaimana TUHAN Allah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna untuk saling melengkapi. Tumbuh-tumbuhan diciptakan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan hewan misalnya sapi, kerbau, kuda dapat menikmati rumput dipadang. Burung-burung di udara dapat menikmati buah dan bijibijian yang disediakan dari pohon-pohon yang tumbuh baik dipegunungan ataupun dilembah. Dan dari keadaan yang seimbang itu memberi keindahan bagi kehidupan ini.
Ada sebuah lagu anak-anak yang sangat populer pada tahun 1980an yang berjudul “Aku Anak Gembala”. Liriknya seperti ini: “aku adalah anak gembala, selalu riang serta gembira. Karena aku rajin bekerja tak pernah malas ataupun lengah. Tralalalalalala, tralalalalalala, tralalalalalala. Setiap hari ku bawa ternak, ke padang rumput di kaki bukit, rumputnyanya hijau subur dan banyak, ternakku makan tak pernah s’dikit. Tralalalalalala, tralalalalalala, tralalalalalala”. Dari syair lagu ini betapa semua menikmati berkat dari sesuatu yang baik dan sehat. Rumput dipadang yang hijau menjadi sumber makanan bagi ternak dan memberi sukacita bagi anak gembala yang juga rajin bekerja.
Sobat obor, bagaimana dengan kita, sudahkah kita bersyukur dengan semua yang TUHAN Allah sediakan bagi kita. Ataukah kita hanya sekedar menikmati atau menerima saja tanpa ada tindakan nyata sebagai rasa syukur kepada TUHAN. Jangan sekali-kali melupakan TUHAN dalam hidupmu, sebab hidupmu ada dalam pemeliharaannya. Menjaga alam adalah perwujudan kita sebagai orang muda yang mengimani bahwa semua yang jkita nikmati di dunia ini adalah karena Tuhan yang mengaturnya sedemikian rupa untuk kita semua. Amin. (ARMI)