BANGSA Israel berada di Mesir sesuai dengan kesaksian Keluaran 12:40, yaitu Empat Ratus Tiga Puluh Tahun. Tentu waktu ratusan tahun bukanlah waktu yang singkat. Jasa Yusuf kepada Mesir tentu bisa lekang oleh waktu
dan dilupakan. Bangsa Israel yang awalnya diterima sebagai tamu karena Yusuf, akhirnya direndahkan dan diperbudak. Tentu sebagai bangsa, terdapat kerinduan yang besar untuk keluar dari situasi yang diperbudak di Mesir. Rindu akan suasana yang berbeda, keluar dari perbudakan dan menjadi bangsa yang merdeka. Allah mendengar kerinduan umat-Nya, melalui perantaraan Musa, Tuhan Allah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Tapi bukan pula berarti keluarnya bangsa Israel dari Mesir tiba-tiba terjadi begitu saja. Ada proses yang dilalui umat Tuhan untuk bisa keluar dari Mesir. Musa juga mengalami proses Tuhan sehingga bisa pantas menjadi pemimpin di tengah kehidupan bangsa Israel. Ketika pun terbebas dari Mesir dan menjadi bangsa pengembara di padang gurun, bangsa Israel sebagai umat Tuhan mengalami proses pembentukan yang panjang. Di padang gurun, bangsa Israel juga di proses Tuhan, kurang lebih mereka menghabiskan waktu selama empat puluh tahun untuk bisa melihat tanah Kanaan dan masuk ke tanah Kanaan.
Sobat obor, Allah membentuk umat-Nya. Bacaan kita saat ini memperlihatkan kepada kita salah satu cara bagaimanan Tuhan membentuk umat-Nya. Bangsa Israel berada diantara Laut Teberau dan firaun serta tentaranya. Maju ataupun kembali tetap mengalami kebinasaan. Ketakutan, keraguan, teriakkan, mencari orang yang dapat disalahkan, mengeluh dan menyesali keadaan pun terjadi. Bangsa Israel dibentuk Tuhan lewat jalan yang berliku, berkerikil tajam, tapi tidak di tinggalkan. Allah menolong dan memberikan jalan keluar. Laut Teberau terbelah. Jelaslah bahwa bangsa Israel keluar dari Mesir setelah kurang lebih empat ratus tiga puluh tahun di negeri itu dengan berbagai dinamika kehidupan yang dialami hanya karena anugerah Tuhan.
Sobat obor mari kita bercermin dari kehidupan bangsa Israel di Mesir, dan di padang gurun. Rasanya kita pun melakukan hal yang sama dengan bangsa Israel. Meski telah melihat dan merasakan perbuatan tangan Tuhan yang ajaib tetap saja Ada ketakutan, keraguan, teriakan, mengeluh dan menyesali keadaan. Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk percaya pada rancangan dan tuntunan Tuhan. Amin (fpk)
Audio Bacaan Alkitab Setahun Jumat, 29 September 2023 – Mikha 4 s.d 7
Mikha Pasal 4 Mikha Pasal 5 Mikha Pasal 6 Mikha Pasal 7
Selengkapnya