SOBAT obor, ada ungkapan yang sangat memiriskan, yang sering ditujukan kepada kita anak muda. Generasi kita sering dicap sebagai
“generasi rebahan”. Jujur saja, selama belajar atau kuliah secara daring
karena pandemi seberapa tertib dan disiplin kita belajar dan mengerjakan tugas di rumah? Pula, seberapa rajin kita membantu membereskan pekerjaan di rumah? Jawaban kita rasa-rasanya tak terlalu jauh berbeda. Bukan tanpa alasan bila ada yang berkali-kali menegur agar kita jangan menunda pekerjaan. Menunda sesuatu mungkin hal biasa bagi kebanyakan orang, tetapi jika itu menjadi sesuatu yang berlarut-larut dan terus dilakukan hal tersebut bisa menjadi masalah dasar seseorang. Kita semua pernah mengalami atau berada pa situasi harus mengerjakan pekerjaan, namun akhirnya malah berakhir dengan membuka Facebook dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan kamu nanti saja? Atau kamu saat ini sedang berusaha ngebut mengerjakan tugas kuliah yang deadlinenya adalah malam ini? Padahal kamu diberikan waktu 2 minggu untuk menyelesaikannya dan hari-hari sebelumnya kamu memilih untuk mengerjakannya nanti-nanti saja?. Lalu apa yang kita dapatkan dari situasi ini, bahwa pekerjaan kita tidak selesai ataupun jika selesai hasilnya tidak bagus atau rusak.
Sobat obor, menurut pengamatan Sang Pengkhotbah, hidup ini berubah dan tidak pasti. Ada malapetaka yang selalu mengintai manusia yang hidup di bumi, artinya siapapun kita, status apapun kita, kita tidak punya kendali atas seluruh kehidupan kita. Kemalangan, musibah akan bisa datang kapan saja, olehnya manusia harus berusaha mengantisipasinya. Bagian alkitab saat ini menunjukkan bahwa jika orang hanya memperhatikan angin saja tidak akan mempunyai waktu untuk menabur. Karena terlalu banyak pertimbangan akhirnya tidak mengambil keputusan apa-apa. Memang hidup ini tidak bisa diprediksi, namun itu bukan alasan untuk tidak melakukan apa-apa. Sikap diam, pasif atau bahkan menunda sesuatu dapat membuat kemalangan dan musibah dalam hidup. Marilah jadilah obor pembagunan yang selalu menyala dan menerangi. Amin (bfp)