NAMPAKNYA, tak ada kata lain yang begitu mengandung kuasa dari pada kata “pergi”. Tak ada kata lain yang dapat menuntut dan mengandung begitu banyak perubahan, dari kata “pergi”. Dan
tidak ada kata lain yang demikian membutuhkan tindakan yang pasti, dari pada kata “pergi”. Perintah Allah yang pertama kepada Abraham adalah “pergi”. Dan dengan kata itu mulailah pengembaraan dan petualangan Abraham. Kata ini bagi Abraham berarti permulaan dari perjalanannya menuju masa depan. Tapi juga permulaan dari pembebasannya terhadap ikatan-ikatan masa silam. Kata ini juga dipakai Musa dihadapan Firaun: “Ijinkanlah umatku pergi”. “Pergi” disini berarti meninggalkan belenggu perbudakan masa lampau. “Pergi” berarti menuju pintu kebebasan didepan mereka.
Dan kata itu begitu membutuhkan keputasan. Pilihan yang membawa manusia untuk memutuskan dan mulai berjalan. Orang yang memutuskan untuk pergi berarti harus mulai bertindak, harus mulai berjalan dan mengambil keputusan yang harus diikuti oleh langkah pertama. Ibaratnya, jalan seribu kilometer harus kita mulai dengan langkah yang pertama. Atau kalau tidak, berarti mengambil keputusan yang sebaliknya, yaitu tinggal di tempat. Karena itu kata Yesus, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekaran Aku mengutus kamu”. Ia menyuruh kita untuk pergi mengunjungi dunia dan bukan sorga. Dengan demikian jelaslah sasaran misi itu adalah dunia ini dan bukan sorga.
Sobat obor, misi berarti bekerja untuk dunia, bekerja di dalam dunia, mengasihi dunia ini. Misi berarti rela menanggung penderitaan di dunia, bahkan untuk dunia. Pergilah kamu! Ketika perintah itu dikumadangkan, misi menerobosi batas-batas suku, bangsa dan ras. Membesakan manusia dari perbudakan, menghargai kewibawaan pemerintah dunia, tetapi menolak segala bentuk pendewaan atasnya. Ia bekerja sedemikian rupa di dalam penderitaan setiap zaman. Menerangi persoalan-persoalan disetiap zaman. Pola hubungan yang baru antara manusia dengan Allah mulai terbit dalam kata “aku mengutus kamu”. Kalimat perintah yang ditujukan kepada kita untuk mengambil keputusan yang jelas saat diperhadapkan dengan misi Kristus bagi dunia ini. Amin (MT