SOBAT obor, burung merpati merupakan salah satu burung yang halal, mudah dilatih untuk membawa pesan, bisa menjadi kurban penghapusan dosa bagi yang miskin, dimana mereka tidak mampu mempersembahkan hewan yang lebih besar. Burung merpati ini menjadi salah satu burung yang disukai banyak orang. Tak mengherankan burung ini dilepaskan saat momen pernikahan sebagai tanda sebuah kesetiaan dan cinta putih. Burung merpati terkenal dengan kesetiaannya kepada pasangannya, dimana ia tidak mendua hati, tidak berkhianat atau menyakiti pasangannya. Nah, bagaimana dengan kita. Apakah kita masih setia kepada Tuhan? Di era ini, sedikit yang benar setia menjalankan firman Tuhan. Ada banyak pemuda yang tidak setia lagi kepada Tuhan karena muncul masalah pribadi, masalah berpacaran, masalah kerja, kuliah, ekonomi keluarga yang akhirnya lari kepada mabuk-mabukan, perkelahian, narkoba dan seks bebas. Tuhan tidak lagi menjadi yang utama dalam hidupnya karena hatinya mendua hati dengan kenikmatan duniawi.
Didalam firman Tuhan ini, ada dua jenis burung yang diceritakan, pertama burung gagak. Burung gagak ini berwarna hitam, bisa bertahan hidup dalam keadaan sukar dan mudah hidup sendiri. Dalam hukum Taurat, burung ini haram dan tidak boleh dimakan atau tidak boleh menjadi kurban penghapusan dosa. Burung gagak dilepaskan Nuh untuk memantau apakah air sudah mulai surut. Akhirnya burung gagak ini, tidak menemukan apa-apa. Ia kembali kepada Nuh di dalam bahtera. Kedua, burung merpati berwarna putih melambangkan pendamaian keamanan. Ini dibuktikan ketika Nuh melepaskan burung merpati dan ia menemukan sehelai daun zaitun yang segar. Ini menandakan bahwa sudah ada kehidupan tumbuh-tumbuhan di luar bahtera. Akhirnya, Nuh mengetahui bahwa air bah sudah berkurang dari atas bumi. Ia melepaskan ketiga kali burung merpati itu, tetapi burung merpati tidak kembali ke dalam bahtera. Nuh percaya bahwa sudah ada kehidupan di luar bahtera ditandai burung merpati sudah merasa aman dengan alam yang baru. Lalu, ia membuka bahtera itu dan melihat bahwa bumi telah kering. Nah, bagaikan burung merpati yang setia dan taat, maka hendaklah kita setia, taat kepada Tuhan Yesus. Amin (NAH)