SOBAT Obor, banyak negara di dunia ini mengalami penjajahan di masa lalu. Bangsa- bangsa Eropa kebanyakan yang peradaban mereka lebih dahulu maju dibanding dengan negara- negara ketiga seperti Asia melakukan ekspansi dan berebutan wilayah untuk dikuasai. Banyak ‘pertobatan’ negara- negara penjajah di masa sekarang yang menyampaikan permohonan maaf kepada negara yang pernah dijajah, dan bukan tidak sedikit yang mendapati bahwa negara jajahan menjadi lebih maju dibanding negara penjajah itu. Warga Amerika asli sekarang misalnya menolak penyebutan benua mereka ditemukan oleh seseorang dari Eropa karena saat ‘ditemukan’ ada warga negara pribumi asli yang sudah menetap di sana.
Demikian pula riwayat Babel dan Yehuda dulu. Babel menghancurkan Yerusalem pada tahun 586 SM dan menjarah harta benda Bait Suci. Pada tahun 539 Sm, Babel dengan sendirinya mengalami kelemahan sehingga raja Koresh dan Persia bisa merebut kota Babel tanpa perlawanan. Kota itu sendiri tidak pernah dihancurkan dalam peperangan. Namun, penduduknya semakin berkurang hingga akhirnya kota itu runtuh. Kenyataan seperti ini hendak menunjukkan nubuatan yang disebut dalam ayat ini. Bahwa celakalah mereka yang menjajah dan menjarah milik orang lain dan menari- nari di atas penderitaan orang lain. Sesungguhnya akan ada waktu pembalasan dimana mereka akan berbalik terjajah dengan perbuatan mereka itu. Orang yang menari- nari di atas penderitaan orang lain akan ada waktunya menangisi diri mereka sendiri yang malang. Nah, kita pun diingatkan demikian. Kala kita memiliki kuasa atas orang lain, jangan siasiakan mereka apalagi memanfaatkan situasi untuk memeras atau mengambil keuntungan dari ketidakberdayaan mereka. Sesungguhnya akan ada waktunya Tuhan menyatakan keadilanNya. Mungkin saat ini kita terbahak- bahak tertawa karena kita memiliki kuasa, tapi ingat bila kita tak memiliki tanggung jawab di hadapan Tuhan, kita pasti mengalami penghukuman. Maka berbuatlah adil dan lakukan itu dengan benar di hadapan Tuhan. Amin. (DLW)