SOBAT obor, ajaran sesat di Filipi dibawa oleh kaum dualisme yakni mereka yang sudah menjadi Kristen tetapi pada saat yang sama masih menjalankan tradisi Yahudi dan memaksa orang Kristen non Yahudi untuk mengikuti jalan hidup mereka, dengan jaminan palsu bahwa pembenaran dan keselamatan hanya berlaku bagi kaum Yahudi karena mereka bersunat dan melakukan Taurat. Paulus menghimbau jemaat Filipi untuk tetap setia di jalan yang benar yakni berpegang pada Injil yang sejati bukan pada tradisi agama. Sebagaimana pengalaman pribadi Paulus sendiri. Maka Paulus berkata, lanjutkanlah perjalanan menurut jalan yang telah ditempuh sejak semula yakni sesuai dengan jalan Injil.
Sobat obor, jalan seperti apakah yang sedang kita jalani sekarang ini? jika kita sudah berjalan di jalan yang benar, berjalan bersama Tuhan yang nampak dari kehidupan yang semakin rohani yang taat pada Firman Tuhan, pertahankanlah dan lanjutkanlah perjalananmu di jalan itu. Namun jika jalan yang kita tempuh adalah jalan duniawi, masih tidak tertarik dengan hal-hal rohani, percayalah Tuhan yang mengasihi kita, setia menunggu kita datang kepada-Nya. Bahkan jika kita masih mengeraskan hati, Tuhan tidak akan kehabisan cara, Tuhan sendiri yang akan berinisiatif mencari kita yang terhilang. Sebagaimana yang sudah Yesus kerjakan ketika Ia menderita mati dan bangkit untuk pengikut-Nya.
Jika kita memang adalah orang pilihan, Tuhan akan membawa kita untuk berjalan bersama-Nya. Tuhan sanggup buat jalan bagi kita untuk berjumpa dengan-Nya. Firman Tuhan adalah penuntun kita untuk berjalan di jalan Tuhan, maka tekunlah membaca Alkitab, merenungkannya siang dan malam dan melakukannya dalam ketaatan, dengan demikian pasti kita akan semakin berakar, bertumbuh dan berbuah dalam iman kepada Yesus Kristus demikianlah kita menjadi obor pembangunan gereja. Lanjutkanlah perjalanan dalam tuntunan Firman, karena Firman menjaga kelakuan kita bersih, “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu” (Lih. Mzm 119:9) dan kitapun dimampukan menjadi teladan meskipun kita masih muda, “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orangorang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Tim 4:12 ) Semoga demikian. Amin. (PDW)