SOBAT obor, baik belum tentu benar dan benar belum tentu baik. Artinya baik menyangkut etika, dan benar berkaitan dengan perspektif orang melihat dari sudut pandangnya. Setiap orang pasti pernah melakukan perbuatan baik. Salah satu contoh Pierre Tendean, sang kapten muda yang bersedia mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan atasannya Jenderal A. H. Nasution dari penculikan Gerakan G.30 S/PKI. Di masa pemuda, Pierre memiliki tanggungjawab yang besar sebagai prajurit saptamargais sejati, bersifat kesatria di dalam menunaikan tugasnya. Sifat kesatria, integritas, loyalitas sebagaimana dibuktikan Wolter Monginsidi, Adolf Lembong dan Pierre Tendean dalam karir militer mereka bersifat luhur sebagai Tou Minahasa Kristen sejati membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pahlawan nasional ini telah berbuat baik bagi bangsa Republik Indonesia, meskipun nyawa jadi taruhannya.
Paulus berusaha menasehati jemaat di Tesalonika untuk tetap melakukan kebaikan, mengasihi orang lain, untuk memimpin orang berdosa ke jalan yang benar, untuk menegor atau menasehati mereka yang berbuat salah. Kondisi di jemaat Tesalonika tidaklah mudah. Ada ajaran-ajaran palsu yang menyusup, ada konflik internal. Memang orang yang memiliki relasi yang baik dengan Yesus Kristus memiliki keberanian untuk melakukan perbuatan kasih, bahkan lebih baik teguran yang nyata daripada kasih yang tersembunyi dapat memimpin mereka kembali ke jalan Tuhan.
Sobat obor, berbuat baik kepada semua orang harus kita perjuangkan dan wujudkan. Mengapa demikian? Ini dilandasi pada kasih persaudaraan. Torang samua basudara dan torang samua ciptaan Tuhan. Karena itu, persekutuan orang percaya harus diisi teguran atas kesalahan, ada pertobatan, pengampunan, dan ada hormat kepada orang yang menegur. Semuanya itu harus dilandaskan atas kasih setia Tuhan. Kemudian, berbuat baik kepada semua orang bukanlah tugas atau beban, melainkan panggilan untuk mengikuti gaya hidup, teladan Yesus. Perlu diingat juga berbuat baik kepada semua orang bersifat permanen bukan temporer. Seperti para pahlawan mengasihi Tuhan Yesus dan NKRI ini, begitu juga, kita mengasihi Tuhan Yesus dan sesama manusia. Lakukanlah itu dengan sukacita iman. Amin (NAH)