SOBAT obor, Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang menyampaikan kabar baik tentang Yesus. Markus menyingkat pemberitaannya menjadi satu tema: pemberitahuan tentang Yesus Kristus dan yang membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Harus disadari model baptisan baru dimulai oleh Yohanes Pembaptis. Perjanjian Lama (PL) tidak mengenal Baptisan seperti yang dipraktekkan oleh Yohanes Pembaptis. Di dalam baptisan kita melihat adanya tindakan simbolik. Air yang digunakan dalam baptisan disini hanya bersifat simbolik atas penyucian/pengudusan/penghapusan dosa. Jadi, air disini tidak bersifat esensial tetapi hanya bersifat simbolik. Lebih jauh bukan air yang membersihkan atau mengampuni manusia dari dosa tetapi darah Kristus.
Baptisan Yohanes adalah baptisan transisi atau pembuka jalan bagi datangnya baptisan era Perjanjian Baru yang akan dilakukan oleh Kristus dan Roh Kudus. Yohanes pembaptis datang sebagai wakil terakhir dari perjanjian lama yang secara khusus bertugas memperkenalkan tokoh kunci perjanjian yang baru. Itulah sebabnya ia berucap: “ Aku (Yohanes) membaptis dengan air, tetapi Ia (Yesus) membaptis dengan Roh Kudus”. Yohanes membaptis dengan air dan sebagai bukti pertobatan (Matius 3:11), manusia berinisiatif. Sementara Yesus dengan kuasa Roh Kudus (tidak kelihatan, dan akan menjadi kelihatan dalam kehidupan yang benar yaitu buah Roh, (Galatia 5:22-23), dengan ritual baptisan yaitu air. Yohanes tidak membaptis dalam formula Allah Tritunggal, sehingga ini tidak bisa dijadikan rujukan baptisan Kristen sebab tanpa formula pembaptisan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Baptisan dalam nama Allah Tritunggalah-lah yang kemudian diwarisi oleh gereja.
Sobat obor, diskusi soal baptisan memang tidak pernah berhenti. Pertentangan muncul soal siapa dan dengan cara bagaimana baptisan itu dilaksanakan. Persoalan dibaptis bukan soal cara, melainkan iman kepada Allah Tritunggal itu, dan keterikatan kepada perjanjian kasih karunia. Yesus Kristus akan membaptis dengan Roh. Biarlah Roh Kudus itu yang menginsyafkan akan dosa, mengungkapkan kebenaran tentang Kristus, menyebabkan penerimaan Injil dan membentuk keserupaan dengan Kristus di dalam orang percaya. Amin (bfp).