SOBAT obor, dalam kehidupan manusia yang tercatat dalam Alkitab kita membaca ada begitu banyak kisah pengkhianatan yang dilakukan. Dimulai dari taman Eden ketika Adam dan Hawa mengkhianati Tuhan Allah dengan melanggar perintah-Nya yang membawa mereka terusir dari sana serta menyebabkan manusia jatuh ke dalam dosa. Ada juga kisah tentang Esau dan Yakub, dimana Yakub menipu Esau, juga bahkan ayahnya untuk menerima berkat hak kesulungan yang dalam kisah ini istri Ishak, yakni Ribka turut andil atas apa yang dilakukan oleh Yakub. Kisah Samson dan Delilah juga mengingatkan bagaimana kisah cinta terkhianati karena kecintaan Delilah kepada bangsanya ternyata melebihi cintanya pada Samson. Sehingga dengan berbagai cara akhirnya dia menemukan kelemahan dari Samson yang membawa suaminya itu ditangkap dan berakhir dengan kematian. Dalam Perjanjian Baru kita pasti selalu mengingat pengkhianatan Yudas melalui ciumannya kepada Yesus sehingga memudahkan para prajurit untuk menangkap Yesus.
Sobat obor, kitab Yoel ini juga menceritakan bagaimana Tuhan Allah cemburu terhadap sikap umat-Nya yang tidak setia sehingga penghukuman diberlakukan terhadap mereka yang mengkhianati ketulusan cinta Tuhan. Sebab bagi Tuhan Allah cinta terhadap-Nya tidak boleh diduakan sebagaimana bacaan hari ini yang mengatakan lewat teks: “dan bahwa Aku Tuhan, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain”. Suatu penegasan dari Tuhan bahwa tidak ada Allah lain yang dapat menandingiNya, yang dapat melampaui-Nya. Ketulusan-Nya dapat membuat manusia ada dalam hukuman saat menduakan-Nya. Tapi saat manusia bertobat, maka kasih-Nya yang besar dan tak terbatas itu dianugerahkan. Hal ini membuat kita tahu betapa dahsyat dan luar biasanya Allah yang kita sembah dan memang tidak ada yang dapat dibandingkan dengan-Nya.
Sobat obor, bagaimanakah sikap kita selaku orang muda dalam kehidupan saat ini? Tetap percayakah kita bahwa tidak ada Tuhan yang sama dahsyatnya dan luar biasa seperti Tuhan yang kita imani didalam nama Tuhan Yesus Kristus? Marilah kita menjawabnya dalam kehidupan kita masing-masing dalam setiap perilaku hidup kita bahwa kita akan terus percaya kepada-Nya dan tidak ada satupun tuhan yang dapat dibandingkan dengan Tuhan Yesus kita. Ia berkuasa dan terus mengasihi kita yang setia kepada-Nya. Oleh karenanya janganlah kita menghianati cinta Tuhan bagi kita dengan berlaku tidak setia kepada-Nya. Amin. (ARMI)