SOBAT obor, masyarakat kita di tanah Minahasa ini sudah dikenal dengan keramah-tamahannya. Orang Manado terkenal dengan slogan yang berbunyi “Torang Samua Basudara”, slogan ini menunjukan tingginya rasa persaudaraan antara orang Manado. Slogan ini juga yang merekatkan hubungan antar umat beragama yang ada di Manado, meski kita juga harus tetap waspada akan kehadiran profokator yang bisa memicu masalah sara hingga berakibat kerusuhan. Paham Radikal adalah ajaran sesat mengatas namakan agama yang harus sama-sama dilawan oleh umat beragama agar tercipta suasana yang kondusif di mana-mana. Sebagai pemuda gereja, baiklah kita berlaku kritis dalam menilai berbagai ajaran yang kita temui, apalagi ajaran-ajaran sesat yang berkedok dalam kegiatan-kegiatan kerohanian. Kehadiran penyesat yang menyamar sebagai hamba-hamba Tuhan harus diwaspadai, sebagaimana ada tertulis bahwa Iblispun bisa menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor 11:14). Namun ajaran penyesat pasti bisa dikenal oleh anak-anak Tuhan, karena Roh Kudus akan memberi pencerahan dengan cara-Nya yang ajaib sehingga pengajaran sesat akan dinyatakan secara jelas, ataupun akan ada utusan Tuhan yang menunjukkan kesesatan ajaran si penyesat. Seperti halnya kehadiran rasul Yohanes yang diutus Tuhan untuk secara tegas mengarahkan jemaat agar jangan memberi kesempatan kepada penyesat dalam mengajarkan ajarannya dengan cara tidak menerimanya di rumah bahkan tidak memberi salam kepadanya. Inilah cara Yohanes menyatakan kasih kepada jemaat yakni mengajar mereka bersikap tegas terhadap penyesat. Dengan cara demikian mereka terhindar dari perbuatan jahat penyesatan.
Sobat obor, hanya dalam hitungan jam, kita akan tiba pada perayaan hari Natal Yesus Kristus, biarlah kita semakin mawas diri dengan berbagai ajaran di luar Kristus. Pegang teguh dasar-dasar ajaran Kristus yang sering diberitakan di moment Natal yaitu tentang kasih, ketaatan, kerendahan hati, rela berkorban, hingga panggilan untuk meneladani Yesus dalam hal mengampuni, menyangkal diri dan pikul salib. Jika ada ajaran-ajaran yang salah terkait perayaan Natal yang kemudian menggeser inti berita Natal dari Yesus kepada hal-hal lahiria dan duniawi seperti perayaan secara foyafoya, pesta pora bahkan mabuk-mabukkan. Marilah sebagai pemuda Gereja jangan terpengaruh dengan cara-cara yang salah tersebut sebaliknya marilah kita memberi teladan hidup yang benar dalam merayakan Natal. Meski kita di dalam dunia tetapi kita harus berbeda dari cara dunia sebagaimana firman Tuhan dalam Roma 12:2 berkata: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang semp