SOBAT obor, Paulus naik banding dalam kisah ini untuk menyelamatkan dirinya dari saudaranya sendiri yakni orang Yahudi. Banding yang dilakukan Paulus adalah ke pengadilan Kaisar. Karena selalu dibayangi ancaman dari orang Yahudi, dan mereka selalu mencari cara untuk menghabisi dia, yaitu mereka yang belas kasihannya begitu kejam, maka Paulus lari menyelamatkan diri menuju perlindungan terakhir karena tidak ada cara lain baginya untuk memperoleh keadilan. “aku naik banding kepada Kaisar daripada harus diserahkan ke tangan orang Yahudi”. Dalam Alkitab beberapa kali disebutkan bahwa saudara yang seharusnya menjadi tempat berlindung malah menjadi musuh yang mengancam bahkan mematikan. Lihat saja Daud yang nyaris tidak berhasil meloloskan diri dari Saul. “Tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin”. Demikian pula Paulus. Ironis memang jika seorang keturunan Abraham terpaksa mencari pertolongan dari seorang Filistin atau Nero demi menyelamatkan diri mereka dari kejaran saudara mereka yakni orang Yahudi.
Keputusan yang diambil Festus membuat Paulus tidak dilepaskan tapi juga tidak dihukum saat itu. Musuh- musuh Paulus berharap perkara itu akan berakhir dengan kematian Paulus sedangkan teman- temannya berharap pembebasan Paulus. Kedua pihak dibuat sama- sama kecewa. Tapi di balik itu, pemeliharaan Tuhan- lah yang terlaksana. Pada akhirnya, otoritas Allah- lah yang dinyatakan. Paulus ditolak oleh saudara sendiri bahkan dijadikan musuh. Menyatakan kepada kita bahwa berharap pada manusia itu fana. Tapi rancangan jahat itu tidak dikehendaki Tuhan. Jalan yang diberikan untuk naik banding ke hadapan kaisar adalah bukti ketaatan dan kekokohan iman Paulus. Meski jalan banding itu terlihat seperti tak menyenangkan, tapi dengan cara itu pula Tuhan menyatakan pemeliharaan- Nya untuk Paulus untuk membawanya ke Roma, tujuan terakhir penginjilannya. Tuhan selalu bekerja dengan cara yang ajaib. Amin. (DLW).