SOBAT Obor,banyak orang berpikir karena kasih manusia-lah sehingga kita mendapatkan penghargaan dari Allah. Maka tak jarang, bahkan di tengah- tengah persekutuan Kristen sendiri, kita mendapati orang yang menimbang- nimbang perbuatan baik mereka sebagai syarat keselamatan dari Tuhan. Semua karya Allah yang menyelamatkan manusia adalah bukti kasih Allah. Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespon dan mewujudkan kasih itu dalam kehidupan kita. Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya.
Hanya Allah kita yang memiliki inisiatif untuk menyelamatkan manusia. Sesungguhnya tidak ada yang layak, tak satupun pantas diselamatkan oleh karena usaha sendiri. Dengan kata lain kita semua harusnya binasa. Kalau dipikir- pikir, Allah bisa saja semaunya memusnahkan cipataan yang ia buat untuk memuliakan Allah tapi sudah kehilangan kemuliaan itu. Apa susahnya? Toh, Allah yang Mahakuasa itu bisa saja membuat ciptaan yang baru yang berbeda dengan manusia misalnya. Tapi Allah tak melakukan itu. Kenapa? Karena Allah itu adalah kasih. Sebab kasih itu berasal dari Allah. la berinisiatif untuk menyelamatkan ciptaan-Nya. Dan inilah keunikannya. Kebenaran yang mengagumkan bukanlah kasih kita kepada Allah, namun kasih-Nya kepada kita. la telah mencari kita melalui dosa dan diri kita, pemberontakan dan keangkuhan kita. Kebenaran yang mulia dari kekristenan adalah bahwa Allah mengasihi manusia yang jatuh dan telah memulai dan memelihara suatu kontak yang mengubah kehidupan. Maka bersyukurlah menjadi orang yang dikasihi, dan mengasihilah! Amin. (DLW)