SOBAT obor, salah satu karakter Tuhan adalah setia. Tuhan Allah itu setia. Setia dalam bahasa Yunani disebut pistos, artinya adalah patuh, taat, berpegang teguh. Kesetian-Nya patut kita teladani. Dalam diri Yesus Kristus, Ia setia dan tunduk pada kehendak Bapa-Nya, sampai harus menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia. Paulus menyampaikan kepada jemaat Tesalonika bahwa Allah yang disembah dalam nama Yesus Kristus adalah Allah yang setia. Semuanya ini hanya tertuju pada diri Yesus Kristus sebagai teladan sempurna. Kasih setia Tuhan itulah yang menyelamatkan dari dosa sehingga ia pun mampu melakukan kasih Allah kepada jemaat dan sesama manusia.
Sobat obor, ciri orang setia adalah jujur dan dapat dipercaya. Jika orang lain tidak percaya lagi, mana mungkin kita dapat setia. Kepercayaan dan kesetiaan bagaikan satu mata uang logam yang terdiri dari dua sisi, tidak bisa dipisahkan. Mengapa demikian? Karena mereka saling melengkapi. Pepatah mengatakan “mencari orang pintar, berpengalaman itu banyak, akan tetapi mencari orang yang setia itu tidaklah mudah”. Paulus dalam surat-surat yang ditujukan kepada jemaat-jemaat yang ada di Tesalonika, Efesus dan Kolose memiliki orang yang dapat dipercayai mengantar surat-surat tersebut. Kurir atau pengantar surat itu bernama Tikhikus. Paulus tidak sembarangan mempercayai seseorang jika orang tersebut tidak setia. Tikhikus menjadi orang yang dipercayai Paulus karena kesetiannya melayani Tuhan.
Nah, bagaimana dengan kitat sebagai pemuda gereja? Apakah kita masih setia kepada Tuhan Yesus? Seringkali sebagai manusia lemah muncul ketidaksetiaan, seperti tidak hadir dalam ibadah pemuda, tidak mau bekerja dalam kegiatan program pelayanan jemaat, doa dan kegiatan pelayanan lainnya muncul dalam diri ketidaksetiaan karena kesibukan, ada urusan atau kepentingan sendiri, bisnis, kampus dan sebagainya. Namun apapun yang terjadi belajarlah dari sekarang untuk setia dengan pekerjaan kecil. Lakukanlah pekerjaan dengan rendah hati, tidak merasa yang paling hebat dan tidak paling kuat. Sebaliknya, Lakukanlah pekerjaan dengan kasih dan kebaikan. Tuhan yang setia akan menyertaimu, kini dan sampai Maranatha. Amin (NAH)