SOBAT obor, ada seorang penginjil besar bernama John Wesley yang berlatar belakang sederhana namun berhasil memberitakan Injil dengan luar biasa bahkan memenangkan banyak sekali jiwa bagi Kristus. Wesley memberitakan Injil pertama kepada orang miskin di manapun orang mau menerimanya. la menulis, “saya memandang seluruh dunia sebagai jemaat, beban saya ialah memberitakan kabar kesukaan dan keselamatan kepada setiap orang yang mau mendengarkannya”. la berkhotbah di penjara, di pemondokan kecil, dan di atas kapal. Pada sebuah amfiteater, ia berkhotbah pada tiga puluh ribu orang. Ketika ia tidak diizinkan masuk dan berkhotbah dalam gereja di Epworth, ia berkhotbah kepada ratusan orang di halaman gereja sambil berdiri diatas makam ayahnya. Wesley mengabarkan Injil dengan memakai sarana apapun, tanpa harus dibatasi dengan mimbar gereja. Wesley sementara meneladani Yesus.
Tuhan Yesus memberi contoh tentang penginjilan yang la lakukan di mana-mana. Jarang sekali la berkhotbah di gedung formal seperti bait Allah. Malah Yesus menjadikan tempat terbuka untuk mengajar umat. Dan kali ini Yesus memakai perahu Simon untuk mengajar orang banyak di tepi pantai. Cara Yesus malah sangat berhasil karena dengan memakai sarana publik yang sederhana seperti itu, dengan demikian Yesus sementara menjangkau banyak orang tanpa memandang status. Kalau bait Allah dipenuhi dengan berbagai aturan formal untuk masuk kedalamnva, tentu .tak semua orang merasa untuk ada didalamnya. Kita belajar sebagai pelayan Tuhan khususnya untuk menjangkau anak muda yang sering “terhilang” untuk memanfaatkan sarana apa saja. Gedung gereja jangan sampai membatasi keingingan anak muda untuk menemui kuasa Yesus hanya karena aturan-aturan teknis dunia. Oleh karenanya, diperlukan terobosan baru bagi penjangkauan pemuda agar supaya mereka dapat mengenal Yesus. Dan salah satunya adalah bergerak keluar, menggunakan sarana apa saja untuk memberitakan Injil. Amin. (DLW)