SOBAT obor, hari ini tentu saja adalah hari yang dinanti-nantikan oleh muda-mudi. Hari spesial dimana kita mengungkapkan kasih sayang secara ekspresif. Bukan berarti kasih sayang hanya kita tunjukkan hari
ini saja, tapi seperti perayaan hari-hari besar lainnya, hari ini adalah hari dimana kita merayakan kasih sayang itu. Lepas dari sejarah Valentine yang sering menjadi kontroversi, kita mengambil sisi positifnya saja, bahwa kasih sayang itu adalah anugerah Tuhan Yesus yang lebih dahulu berinisiatif mengasihi kita. Maka hidup ini harus diisi dengan kasih sayang pula. Maka, jangan berbuat dosa di hari kasih sayang ini!
Ayat 38 ini juga berkaitan dengan kasih sayang yakni perihal memberi. Menerima itu baik tetapi memberi jauh lebih baik. Pepatah ini menekankan bahwa budaya memberi adalah budaya yang baik untuk dibudidayakan. Sebagai orang yang diselamatkan, kita harus menabur kebaikan. Tuhan memberkati kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ayat ini jelas mengajarkan bahwa kita akan diberi, hanya jika kita memberi. Dan pemberian Tuhan adalah suatu takaran yang baik yang dipadatkan, yang digoncang, dan yang tumpah keluar. Artinya, saking melimpahnya sehingga meluber keluar. Takaran yang Tuhan janjikan pada kita adalah baik dan padat. Tetapi perhatikan baik- baik, Tuhan pun mau kita melakukan hal yang sama. Karena ukuran yang kita pakai untuk memberkati orang lain, akan menjadi tolak ukur yang kita terima. Jika kita tidak menahan berkat bagi orang lain, maka kita akan menerima takaran yang dipadatkan, digoncang dan yang meluber keluar itu. Inilah alasan Tuhan memberkarti kita dan menjadikan kita kaya. Untuk orang lain juga, karena hak- hak mereka yang tidak mampu ada dalam kepunyaan kita pula. Saat kita menjadi berkat bagi orang lain, secara tidak langsung kita menghadirkan kasih Tuhan bagi sesama. Imanuel. Amin. (DLW)