SOBAT obor, apakah yang terpikirkan olehmu saat mendengar kata ciuman!. Tentu kebanyakan kita akan berpikir dan memiliki pemahaman yang hampir sama bahwa ciuman itu adalah sebuah tanda cinta. Di dalam keluarga kita melihat, seorang ayah atau ibu memberikan kecupan ciuman kepada anaknya. Sahabat yang sekian lama tak jumpa, seringkali menunjukkan keakraban dengan ciuman. Dalam kisah ini ciuman Yudas, menjadi sebuah tindakan pengkhianatan.
Pengkhianatan menjadi sangat terkenal karena orang tidak membayangkan bagaimana bisa melakukannya. Yudas adalah salah satu dari dua belas murid Yesus. Sebagai seorang murid, mestinya dia melindungi sang Guru. Justru sebaliknya, dia melihat Yesus sebagai komoditas yang bisa dijual. Dia menjual Yesus kepada para Imam yang ingin menangkapnya. Sang murid melakukannya dengan suatu tindakan yang tak terduga yaitu dengan ciuman. Ciuman yang sekilas tampak seperti sebuah ekspresi kasih sayang, tapi ujungnya adalah tikaman kematian. Yang menyedihkan dari pengkhianatan bukan karena si pengkhianat melawan kita. Yang sangat menyedihkan adalah karena itu bukan dilakukan oleh musuh. Sebuah tindakan yang disebut sebagai pengkhiatan selalu datang dari orang yang kita percaya.
Sobat obor, persahabatan adalah bagian penting dalam kehidupan, tetapi tidak semua teman adalah sahabat sejati. Beberapa orang, yang tampaknya teman baik dalam persahabatan mungkin memiliki sifat-sifat yang kurang baik, termasuk sifat suka menikam dari belakang. Ada ungkapan berkata “Sahabat sesungguhnya menusuk kamu dari depan”. Seorang sahabat dikatakan akan menusuk dari depan. Artinya, seorang sahabat akan menyampaikan yang pahit itu kepada temannya agar temannya ini menjadi lebih baik. Tusukan dilakukan untuk tujuan kebaikan. Berbeda halnya ketika penusukan dilakukan dari belakang. Pelaku menusuk dari belakang ini termasuk ke dalam pengecut karena tidak berani bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Akhirnya jadi sahabat yang baik! Amin (bfp)