SOBAT obor, sejarah penginjilan selalu berhadapan dengan tantangan. Bahkan di tempat di mana gereja berada sebagai mayoritas sekalipun bukan berarti gereja selalu aman. Kita melihat bahwa konflik antar intern gereja berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun sejak awal gereja berdiri sampai hari ini. Di Gereja Masehi Injili di Minahasa ini pun, kita menyaksikan realitas adanya personal bahkan sepertinya kelompok terkoordinir yang sering menyerang gereja sebagai institusi. Harusnya kita sedih melihat kenyataan bahwa di media sosial bukan sedikit warga gereja sendiri yang berseteru satu dengan yang lain. Bahkan terang- terangan menyerang gereja meskipun dengan dalih menyerang personal. Hati- hati karena kuasa gelap juga yang tidak menyukai ketenteraman dan keteraturan dalam gereja.
Para Imam Kepala dan orang Yahudi pun merancangkan yang jahat dengan cara membujuk Wali Negeri Festus untuk meluluskan permintaan mereka. Mereka meminta Wali Negeri untuk membawa Paulus ke pengadilan di Yerusalem unuk membunuhnya di tengah jalan. Sungguh jahat kalau para pemimpin agama merancangkan kejahatan dalam rangka mengamankan posisi dan keberadaan mereka. Melalui bacaan Alkitab ini, kita diajak untuk merenung. Jangan- jangan kita sebagai gereja pernah berpikir untuk menghalalkan segala cara untuk mengamankan keputusan kita dalam kehidupan institusi gereja ini. Sesungguhnya bila ada rancangan yang demikian jahat, kita harus bertobat dan beralih pada kekudusan hidup melalui gereja ini. Tuhan pasti juga tak akan membiarkan umat yang dikasihi- Nya dipermainkan. Seperti dalam cerita Alkitab ini, Tuhan tetap mengarahkan Festus sebagai Wali Negeri untuk tidak berbuat seperti rancangan yang jahat dari para Imam Kepala dan orang Yahudi. Mari kita sebagai pemuda selalu berusaha mewujudkan kebenaran dan kebaikan dalam setiap rancangan dan perencanaan kita dimanapun Tuhan menghadirkan kita. Soli Deo Gloria. Amin. (DLW)