SETELAH peristiwa Golgota, para murid Yesus mengunci pintu rumah mereka bahkan mengunci hati mereka terhadap harapan apapun yang tersisa. Mereka ada dalam kecemasan dan keresahan bahkan
keputusasaan. Lalu kemudian Kristus bangkit. Ia menang terhadap kuasa yang paling dahsyat yaitu kematian. Dan karena itu, dikalahkan-Nya kuasa ketakutan, keresahan, kecemasan, dan keputusasaan. Kemudian disingkapkannya pula seluruh masa depan. Penuh harapan, penuh kepastian.
Dalam bacaan firman disaat ini, sesungguhnya para murid harus bersukacita karena mereka telah melihat Tuhan. Saat Yesus menunjukkan tanganNya dan lambung-Nya kepada mereka, hal ini menegaskan bahwa Tuhan mereka benar-benar bangkit dan hidup kembali. Penampakan Yesus menandakan adanya berita kemenangan. Berita penuh harapan. Berita penuh sukacita. Karena Yesus datang kepada murid-muridNya ketika mereka ada dalam ketakutan yang sangat di balik pintu-pintu rumah yang terkunci rapat. Yesus datang menjumpai muridmuridNya yang dirundung ketakutan dan kecemasan untuk menawarkan mereka kepastian dan harapan.
Sobat obor, sebagaimana Yesus datang dengan cinta-Nya yang besar terhadap murid-muridNya, demikian juga Ia akan datang dalam kehidupan kita. Ia akan datang dengan salam pengampunan bagi kita yang penuh penyesalan. Ia akan menemani kita dijalan, ketika kita tidak melupakanNya. Ia akan masuk kerumah kita ketika ketakutan hampir sampai pada dasar yang terdalam. Ia akan datang ketika keraguan menggelisahkan dan kepastian begitu kita butuhkan. Oleh karena itu firman mengingatkan, bahwa bukan hanya para murid yang ingin Ia jumpai. Tapi Ia ingin menjumpai kita secara pribadi. Sekalipun banyak dari antara kita yang masih menutup pintu hati dengan rapat-rapat. Mengeraskan hati bahkan bersikap tidak peduli. Penampakan Yesus adalah bukti perjumpaan kembali antar Yesus dan manusia, antara Yesus dan saudara. Karena itu, tetapkan sikap untuk terus mencintai Yesus. Sebab Dia akan selalu hadir bagi orang yang benar-benar mencintai-Nya. Amin (MT)