SOBAT obor, pernahkah engkau mencobai Tuhan? Pasti dengan cepat kita akan bereaksi: “oh tidak pernah”, bahkan mengatakan itu tidak mungkin terjadi. Keyakinan ini muncul/lahir karena kita sejak kecil telah menjadi orang Kristen dan bahkan sampai saat ini di masa muda yang Tuhan beri kita aktif dalam kegiatan-kegiatan beribadah. Mari kita sejenak berefleksi dari Perjanjian Lama (PL) dan melihat perjalanan bangsa Israel yang bersungut-sungut dan marah karena perjalanan mereka bukanlah perjalanan menyenangkan. Kesulitan melewati padang gurun dengan tantangan sulitnya air dan makanan membuat mereka meragukan Tuhan yang membawa mereka keluar dari tanah perbudakan. Bahkan dengan keras mereka berkata keluarnya mereka dari Mesir hanya akan membawa kematian di padang gurun. Meragukan Tuhan adalah suatu tindakan yang salah dan membawa mereka mati karena hukuman Tuhan dengan menyuruh ular-ular tedung memangut mereka (band. Bil. 21:5-6). Dalam Perjanjian Baru (PB), kita juga pasti mengingat tentang kisah Ananias dan Safira yang mencobai Tuhan dengan menahan sebagian hasil penjualan mereka dan berujung pula pada kematian (band.Kis. 5:1-11). Ternyata tidak dapat kita pungkiri adalah orang yang percaya kepada Tuhan ternyata bisa jatuh dalam pencobaan karena secara tidak sadar baik ucapan dan tindakannya telah mencobai Tuhan.
Sobat obor, firman Tuhan saat ini dengan jelas telah mengingatkan potensi hidup orang beriman yang bisa jatuh terhadap dosa ini. Ahas yang punya kuasa itu seolah-oleh enggan atau sungkan meminta karena tidak ingin mencobai TUHAN tapi ternyata itu hanya akal-akalan Raja Ahas agar bertindak dengan caranya sendiri. Sebagai orang muda beriman, kita diingatkan untuk tidak menjadi sama seperti Ahas. Jangan mencobai Tuhan. Bukankah ungkapan ini pernah dikatakan Yesus kepada iblis? Dengan demikian jika kita mencobai Tuhan itu berarti kita telah menjadi iblis dalam hidup yang dijalani. Kalau kita tahu Tuhan itu penolong maka jangan membuat kita kemudian membawa kendaraan secara ugal-ugalan bahkan menerobos lampu merah karena pasti Tuhan menolong. Jangan gunakan iman kita untuk mencobai Tuhan. Amin. (ARMI)