HUKUM Taurat tidak diberikan sebagai sarana untuk mencOall keselamatan. Hukum Taurat diberikan kepada bangsa yang sudah selamat (19:4; 20:2) untuk mengajar mereka tentang kehendak Tuhan supaya mereka dapat memenuhi maksud Allah bagi mereka sebagai sebuah “kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (19:6). Pernyataan tersebut diberikan bukan untuk memberikan kehidupan tetapi untuk menuntun pada kehidupan. Firman Tuhan sebagai pedoman kehidupan. Bacaan kita saat ini membahastentang empat hukum dalam dasa titah. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku (ayat 3). Jangan membuat patung…(ayat 4). Jangan sujud menyembah…(ayat 5). Jangan menyebut nama TUhan, Allahmu, dengan sembarangan…(ayat 7). Yesus pernah dicobai oleh seorang ahli Taurat tentang hukum mana yang terutama dalam hukum Taurat, kemudian Yesus menjawab; kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu…. (Mat 22:37-40).
Keempat hukum yang kita renungkan saat ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama disekitar Israel saat itu. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepada salah satu dewa bangsa lain, melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan dan hanya melayani Dia saja. Perintah ini melarang penyembahan atau penghormatan kepada sesuatu yang lain lebih daripada kepada Allah baik dalam pikiran, ucapan maupun perbuatan, “sehingga la yang lebih utama dalam segala sesuatu” (Kol. 1:18). Umat Tuhan diingatkan Jangan mendua hati. Bangsa Israel telah menyaksikan perbuatan tangan Tuhan yang ajaib. terbebas dari Mesir, melewati pada gurun yang tandus. Keluar dengan terburu-buru dari mesir, kehabisan makanan di padang gurun, Allah menyediakan walaupun umat Tuhan bersungut-sungut kepada-Nya. Peristiwa-peristiwa ajaib yang dilakukan Allah ditengah kehidupan umatnya menjadi alasan bagi umat Tuhan untuk tidak menduakan Tuhan.
Sobat obor, marilah kita menyembah Allah dengan setulus hati. terkadang kita tergoda keinginan daging dan ajakan Iblis untuk mengutamakan kepentingan diri daripada Tuhan. Terkadang kita lebih memilih berpesta daripada beribadah kepada Tuhan. terkadang kita lebih nyaman berlama-lama dengan media sosial dari pada bersekutu dengan Tuhan. Semoga firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk menyembah Tuhan dengan sungguh. Amin. (fpk)