SOBAT obor, kita semua pernah berada diposisi ini, yaitu sedang mendengarkan curhatan teman, tapi dipikiran kita sedang memikirkan hal lain. Oleh karenanya, kita tidak bisa menangkap kesimpulan sekaligus menjawab curhatan yang disampaikan. Ini akan bermasalah, ketika kita tidak bisa menangkap perkataan seseorang diberbagai keadaan, seperti saat rapat atau bekerja, maka kita akan dianggap sebagai orang yang kurang fokus dalam berkomunikasi. Dalam sebuah meeting atau forum misalnya, banyak orang berebut untuk bicara, paling banyak berebut untuk paling didengar, berebut untuk terlihat paling pintar, berebut agar gagasannya yang paling dipertimbangkan, dan lain sebagainya. Kadang kita lupa bahwa ada sebuah kemampuan yang terasa sederhana tapi butuh kesabaran untuk benar-benar bisa dikuasai yaitu menjadi pendengar yang baik. Mendengar adalah salah satu kemampuan yang paling sulit dilakukan. Kita sering sekali menjumpai orang-orang yang begitu semangat saat bercerita namun malas mendengarkan. Sering pula kita menjumpai orang yang memotong pembicaraan orang lain, karena tidak sabar dalam posisi mendengar.
Dalam bacaan ini, kepada umat Tuhan Israel yang akan memasuki tanah Kanaan, Musa mengingatkan soal kesetiaan mereka pada Tuhan yang telah menyertai perjalanan mereka. Masa depan di Kanaan yang diberkati akan hadir saat dimana umat juga mengundang Tuhan hadir dalam kehidupan mereka. Perhatikan firman-Nya, “jika engkau baik-baik mendengar suara Tuhan, Allahmu dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya, maka ada berkat yang menyertainya”. Janji itu diberikan kepada bangsa Israel yang saat itu sedang menuju tanah Kanaan. Namun, janji itu juga diberikan kepada orang Kristen saat ini, yang adalah orang Israel rohani, yang sedang menghadirkan Kerajaan Allah, di muka bumi ini sampai Maranatha. Mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah dua hal yang berbeda, namun hendaknya dalam hidup kita keduanya berjalan beriringan. Kristus pernah bersabda : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”, (Luk. 11:28 )Amin (bfp)