SOBAT obor, salib merupakan simbol yang melekat pada sosok Yesus Kristus yang menderita dan mati di kayu salib. Makna salib menunjuk pada penderitaan, sengsara, tetapi membawa pada keselamatan hidup yang kekal. Dengan kata lain, Di dalam salib ada kematian, namun kematian yang menghidupkan hidup. Tidak salah kalau orang menjawab salib sebagai simbol kasih, sebab Yesus bersedia disalibkan karena kasih-Nya kepada manusia. Tidak salah kalau orang menjawab lambang pengampunan dan keselamatan, sebab oleh karena salib Yesus maka kita diampuni dan diselamatkan. Sikap memikul salib memang membingungkan. Di satu sisi, ada orang melarikan diri dari memikul salib penderitaan atau memberontak menentang penderitaan. Mereka naik pitam dan meronta-ronta melawan penderitaan, sengsara. Penderitaan, sengsara dianggap sebagai musuh besar dalam hidup atau disebut dengan istilah kutuk. Di sisi lain, ada orang malah mencari penderitaan. Mereka berperilaku masokhistis, yakni mendapat kesenangan dari penderitaan sendiri. Mereka sengaja melakukan kesalahan dalam tugas pelayanan agar supaya dimarahi. Mereka juga senang membayangkan diri sendiri sebagai korban yang patut dikasihi orang lain. Kemudian, ada juga tipe orang yang mudah menyerah pada penderitaan dan sengsara. Belum apa-apa sudah putus asa. Belum berjuang sudah merasa kalah.
Kalau begitu, apa sikap Yesus? Ternyata Ia menjalani penderitaan dan sengsara. Untuk apa? Yesus belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. Ia belajar menjadi taat dari penderitaan-Nya. Itu berarti Yesus belajar tabah dan tekun karena menderita. Dalam Firman Tuhan tertulis “Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.” Penginjil Markus mau menjelaskan bagaimana kesetiaan-Nya mematuhi perintah para imam dan ahli Taurat. Ia di bantu oleh Simon orang Kirene ayah Aleksander dan Rufus untuk memikul salib. Di akhir hidup Simon, ia bertobat dan menjadi orang Kristen di Roma. Sobat obor, penderitaan itu merupakan jalan hidup yang sementara kita jalani. Hidup bagaikan roda kehidupan, sering kali di atas dan sering kali berada di posisi titik nol rendah. Roda kehidupan berputar tidak henti. Pikullah salib Kristus Yesus yang menyelamatkan, berjalanlah bersama-Nya, kini dan sampai Maranatha. Amin (NAH)