0RANG Kristen dalam gereja mula-mula memiliki tradisi yang unik ketika akan dibaptis. Untuk melambangkan kelahiran kembali melalui baptisan, orang Kristen yang baru di baptis memakai jubah putih dan terkadang diberi minum susu seperti anak yang masih kecil. Metafora orang Krsiten sebagai bayi dan firman Allah sebagai susu, adalah hal yang sudah biasa ditemukan dalam Perjanjian Baru (PB). Paulus menggambarkan dirinya sebagai seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya, yakni orangorang Kristen baru yang ada di Tesalonika (1Tesalonika 2:7). Dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang memberi makan orang-orang Korintus dengan susu karena mereka belum dapat memakan makanan keras (1 Korintus 3:2). Penulis Ibrani menegur jemaat karena masih minum susu padahal mereka harus tumbuh menjadi dewasa (lbr 5:12).
Bagi Petrus, firman Allah adalah kekal dan untuk selama-lamanya. firman Allah adalah makanan rohani yang tidak tercemar. Petrus mengajak agar setiap orang percaya dengan segenap hatinya merindukan makanan yang berasal dari firman Allah, sebab dengan makanan ini orang Kristen dapat tumbuh hingga mampu meraih keselamatan. la berkata : “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan”. Dalam mengahadapi segala bentuk kejahatan, orang Kristen harus memperteguhkan jiwanya dengan makanan murni yang berasal dari firman Allah. Setiap orang percaya harus selalu merindukan firman Allah. Karena, merindukan dan mempelajari firman Allah bukanlah pekerjaan yang memberatkan, melainkan suatu kesukaan sebab kita tahu disana kita akan menemukan makanan yang dirindukan.
Sobat obor, kenyataan bahwa Allah itu penuh rahmat bukanlah suatu alasan bagi kita untuk melakukan segala hal menurut keinginan kita, melainkantergantung pada kehendak-Nya. Pada diri kita terletak tanggung jawab untuk bekerja dengan lebih giat demi mendapat kasih dan rahmat-Nya. Kebaikan Allah tidaklah menjadi alasan untuk orang Kristen hidup bermalas-malasan. Tetapi sebaiknya menjadi pendorong terbesar bagi kita untuk lebih giat berusaha. Amin (MT)