SOBAT obor, pada bagian bacaan saat ini dikatakan bahwa Absalom mengambil 50 orang prajurit untuk mengawal dia. 50 orang dan sebuah kereta kuda untuk pencitraan bahwa dia adalah orang yang sangat agung. Dia bukan raja tetapi sudah menjalankan gaya hidup seperti seorang raja. Dengan menjadikan dirinya terhormat, anak raja, punya pasukan dan kereta kuda, ia akan mudah disukai. Absalom melakukan pencitraan diri untuk menggapai keinginannya. Pencitraan ini dilakukan Absalom setelah ia bertemu raja.
Mengapa tindakan ini dilakukan Absalom setelah dia bertemu dengan raja? Mungkin Absalom merasa bukan dia yang akan menggantikan Daud menjadi raja. Itu sebabnya dia mulai menyusun strategi untuk menghancurkan Daud. Bagaimanakah strategi itu dijalankan? Absalom mulai bertemu dengan orang-orang yang sedang antri untuk bertemu raja. Mereka yang mempunyai permasalahan dan ingin raja menolong mereka ternyata sangat banyak. Begitu banyaknya sehingga hanya sebagian kecil yang akhirnya bisa benar-benar bertemu dengan raja. Maka Absalom mulai berbicara dengan orang-orang lain yang belum dapat bertemu raja. Maka Absalom makin gencar membelokkan hati orang Israel untuk memperkenalkan kebaikannya dan kemauannya untuk membantu orang-orang miskin dan tertindas. Kebaikan yang palsu. Kebaikan politisi yang hanya ingin dukungan untuk berkuasa. Pasukan, kereta merupakan sarana yang dipakai Absalom untuk melakukan pencitraan.
Pencitraan yang dilakukan dengan konsisten dan jangka waktu yang panjang ternyata membuahkan hasil. Mungkin saja waktu itu Absalom menjadi lebih populer dari Raja. Merasa sudah lebih populer dari raja, Absalom berani untuk mengumumkan dirinya sebagai Raja. Peperangan ayah dan anak pun terjadi. Daud sampai harus meninggalkan Yerusalem karena besarnya dukungan dan kekuatan pada Absalom.
Sobat obor, pencitraan yaitu suatu usaha untuk menonjolkan citra diri yang baik pada publik. Pencitraan menjadi salah jika kita melakukan pencitraan palsu dengan cara menampilkan sesuatu yang sama sekali berbeda dari kondisi aslinya. Pencitraan dapat dikatakan sebagai pembuktian atas kualitas diri yang sesuai dengan kemampuan yang sesungguhnya akan lebih baik bila dilakukan secara konsisten, serta jangka waktu yang lebih panjang. Sobat obor selama ini citra diri yang bagaimana yang kita tampilkan? Amin (fpk)