SAUDARA– saudara, bangsa Yahudi adalah bangsa yang diberkati Tuhan sebagai bangsa pilihan Allah. Yahudi adalah salah satu suku dari bangsa Israel yang tersisa dari dua belas suku Israel yang diambil dari anak- anak Yakub. Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah pernah berjaya di masa raja Daud dan puncaknya juga di zaman raja Salomo saat Teokrasi ditegakkan oleh Salomo yakni pemerintahan langsung dari Allah. Tapi kemudian bangsa pilihan ini harus terpecah menjadi dua karena dosa umat juga dosa Salomo yang bersekutu dengan bangsa- bangsa kafir yang tidak dikehendaki Allah. Bangsa ini menjadi dua bagian yaitu kerajaan Israel Utara dengan Samaria sebagai ibukota, dan kerajaan Israel Selatan dengan Yerusalem. Kelak kemudian, kedua kerajaan ini berada dalam tawanan dan pembuangan, dan akhirnya yang tersisa adalah suku Yehuda di Israel Selatan yang kemudian kelak disebut orang Yahudi sebagai penerus Israel. Bangsa Israel dipilih Tuhan dengan kehendak bebas Allah, bukan karena kebaikan orang Yahudi sendiri. Cara mereka mempertahankan diri mereka sebagai bangsa yang kudus karena dipilih Allah adalah dengan melakukan Taurat. Itulah sebabnya dalam ayat ini, Paulus menggambarkan orang bukan Yahudi sebagai orang berdosa karena mereka tidak memiliki hukum Taurat.
Ungkapan dari Paulus ini juga sebenarnya bernada ironi yang halus. Sebenarnya Paulus tidak pernah menyangkal adanya keistimewaan- keistimewaan bangsa Yahudi, tapi kemudian Paulus hendak menyatakan bahwa keyahudian saja tidak cukup, karena tidak ada seorang pun yang dapat melakukan hukum Taurat itu secara sempurna. Taurat sendiri dibuat Tuhan untuk membuat manusia kudus dan layak di hadapan Tuhan. Tapi kenyataannya, Taurat ternyata malah membuat orang Yahudi munafik dan terjerumus dalam dosa yang baru sehingga membuat mereka jauh dari Allah. Keyahudian tidak mutlak menjadikan mereka selamat. Hanya dengan pembenaran dari Allah oleh karena iman mereka diselamatkan. Amin. (DLW)