DODOKUGMIM.COM – Jemaat yang dikasihi Tuhan
Pembentukan Integritas Kehambaan seseorang terjadi dalam suatu proses baik di- keluarga, Jemaat, masyarakat serta lingkungan di mana hidup dan beraktivitas. Nilai- nilai spiritual, adat istiadat yang berlaku dalam suatu lingkungan ikut mempengaruhi. Begitu juga dalam situasi dan kondisi tertentu jiwa kehambaan yang telah terbentuk dapat berubah karena tekanan politik, Ekonomi , social dan Budaya seperti yang diceritakan dalam Pembacaan hari ini.
Kitab Yunus 1 : 1 – 17 menceritakan tentang umat Israel sesudah pembuangan di Babel tahun 597 – 539 akibat dosa mereka. Setelah kembali dari pembuangan mereka menutup diri dengan bangsa- bangsa lain dan menganggap hanya merekalah orang- orang yang mewarisi keselamatan. Mereka lupa bahwa mereka harus menjadi berkat bagi semua orang ( Kej. 12 : 3 ) menjadi terang bagi Bangsa – bangsa yang lain ( Yes 49 : 6 ) Kitab Yunus ditulis untuk melawan sikap ini karena Allah adalah untuk semua , belas kasih-Nya untuk siapa saja termasuk orang jahat sekalipun seperti orang- orang di kota Niniwe.
Jemaat yang diberkati Tuhan,
Yunus adalah anak dari Amitai artinya Kebenaran Allah. Yunus Bahasa Ibrani “ Yonah “ artinya “ Merpati “. Kota Niniwe kalau sekarang Negara Turki, Ibu kota Kerajaan Asyur kota yang besar dan kejahatan mereka telah sampai kepada Tuhan ( ayat 1 ) . Karena itu Yunus disuruh ke- sana untuk berseruh supaya bertobat meninggalkan kejahatan ( ayat 2 ). Tetapi Yunus melarikan diri ke-Tarsis melalui Pelabuhan Yafo sekarang Tel-Aviv Ibu kota Israel sebelum pindah ke Yerusalem ( ayat 3 ). Dalam perjalanan Tuhan turunkan angin ribut ke- laut lalu terjadi badai besar dan kapal yang ditumpangi Yunus nyaris hancur. Awak kapal jadi takut dan masing- masing berteriak kepada allah atau ilah mereka masing masing. Di jaman itu banyak ilah yang mereka sembah.
Dalam keadaan yang mencakam Yunus turun ke ruang paling bawah untuk berbaring dan tidur dengan nyenyak. Nahkoda datang untuk membangunkan serta menyuruh Yunus berseru kepada Allahnya agar tidak binasa ( ayat 4 – 6 ) Dalam keadaan darurat awak kapal mengajak untuk buang undi untuk menentukan siapa penyebab malapetaka ini. Di jaman itu untuk menentukan siapa yang bersalah ditempu melaui buang undi. Undian jatuh kepada Yunus dan dia mengaku sebagai penyebab malapetaka ini karena telah melarikan diri jauh di hadapan Allah. Atas pengakuan ini , orang- orang di kapal itu menjadi takut dan bertanya kepada Yunus apa yang harus mereka perbuat ( ayat 7 – 11 ).
Ada hal yang sangat menari yaitu Yunus tidak mencari kambing hitam atau mencari alasan untuk pembenaran diri sebagai penyebab terjadi malapetaka. Yunus merasa bertanggung jawab dan tidak menanggungkan kepada orang lain yang tidak bersalah. Yunus merasa bersalah dan mau menerima hukuman Tuhan atas perbuatannya serta berjiwa besar , penuh keyakinan dan pengharapan akan tindakan Tuhan maka Yunus berkata : “ Angkatlah aku, campakkanlah aku ke- dalam laut maka laut akan menjaadi redah dan tidak menyerang kamu lagi, sebab aku tahu karena akulah badai besar ini menyerang kamu “ ( ayat 12 ) dan laut semakin bergelora menyerang mereka ( ayat 13 )
Jemaat yang diberkati Tuhan,
Ada hal yang sangat menari dari cerita ini yaitu di ayat 5 mereka berteriak- teriak kepada allah atau ilah mereka dan membuang barang barang ke laut untuk meringankan kapal itu. Di ayat 6 Nahkoda menyuruh Yunus untuk berseru kepada Allahnya supaya mengindahkan agar mereka tidak binasa. Dalam ayat 14 mereka tidak lagi berteriak kepada allah atau ilah mereka tetapi mereka berseru kepada Allah Yunus supaya jangan biarkan mereka binasa, jangan tanggungkan kepada orang yang tidak bersalah, sebab Tuhan telah berbuat seperti yang Tuhan kehendaki ( ayat 14 ) Kemudian mereka mengangkat Yunus lalu mencampakkan nya ke dalam laut dan laut berhenti mengamuk ( ayat 15 ). Mereka menjadi sangat takut dan mempersembahkan korban sembelian kepada Tuhan serta mengikrarkan nazar. Ketakutan orang orang ini karena mereka telah melemparkan Yunus keluar dari kapal dan jangan- jangan mereka dihukum oleh Tuhannya Yunus.
Dalam ayat 17 dikatakan Yunus ditelan oleh ikan besar dan berada di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam. Hal ini menggambarkan bagaimana Tuhan Allah menyelamatkan Yunus dari ancaman kebinasaan. Memang tidak masuk akal ada di dalam perut ikan tetapi tidak mati atau binasa. Apa yang tidak mungkin bagi manusia tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Cerita ini analog atau ada kesamaan ketika Yesus Kristus mati , dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati dan menang mengalahkan kuasa maut.
Jemaat yang diberkati Tuhan,
Apa yang dapat kita pelajari dari cerita tentang Yunus untuk pembentukan Integritas Kehambaan. Integritas Bahasa Inggris Integrity artinya bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkalakunya sesuai nilai- nilai yang dianut. Artinya orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter yang kuat. Hamba Bahasa Yunani Dulos atau pelayan. Jadi Pembentukan Integritas kehambaan berarti pembentukan jiwa sebagai hamba baik ucapan dan tindakan yang berkarakter kuat. Yunus adalah manusia biasa tidak luput dari perbuatan dosa. Ketika Tuhan suruh ke Niniwe untuk menyampaikan pertobatan ada rasa takut karena di sana orang- orang penuh dengan kejahatan . Ketidak percayaan kepada Tuhan telah menggoda Yunus lari dan pergi ketempat yang dirasa aman. Seperti Yunus kita juga boleh jadi menolak atau mungkin pernah menolak dan melarikan diri dari panggilan Tuhan.
Integritas kehambaan telah dcontohkan oleh Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa. Sebagai hamba datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Ia telah merendahkan diri , mengosongkan diri menjadi sama dengan manusia agar dapat menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Berintegritas sebagai seorang hamba berani dan tulus melaksanakan perintah tuannya. Setiap perkataan dari mulut seorang hamba akan memberikan inspirasi dan semangat bagi orang yang mengalami pergumulan. Kiranya kita tidak menjauhkan diri dari orang orang yang memusuhi kita apalagi menginginkan mereka jatuh dan ditimpa bencana. Tuhan menyuruh Yunus ke Niniwe untuk menyelamatkan mereka. Kiranya kita juga tidak melarikan diri dari setiap panggilan Tuhan sesuai karunia yang ada pada kita masing- masing. Karena itu marilah kita terus belajar dari kehambaan Yesus Kristus sebagai Pembentukan Integritas kehambaan kita untuk melayani semua orang tanpa pandang bulu. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.